Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Meningkat pada Tahun Lalu, Ini Pendorongnya

Kamis, 07 April 2022 | 06:15 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Meningkat pada Tahun Lalu, Ini Pendorongnya


EMITEN - JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 44,88 triliun sepanjang tahun 2021. Nilai ini meningkat 21,42% ketimbang tahun sebelumnya Rp 36,96 triliun.

Di saat yang sama, JPFA membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,02 triliun atau melesat 119,57% yoy.

Pada angka neraca, total aset naik dari Rp 25,95 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 28,59 triliun pada tahun 2021. Jumlah ekuitas JPFA juga mengalami kenaikan dari Rp 11,41 triliun di tahun 2020, menjadi sebesar Rp 13,10 triliun di akhir tahun 2021.

Leo Handoko Laksono, Direktur JAPFA mengungkapkan, di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih menjadi tantangan utama bagi perekonomian global, JPFA berhasil mempertahankan kinerja yang baik pada tahun 2021.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melandai, Chitose (CINT) Optimistis Penjualan Furnitur Dapat Meningkat

Ia memandang industri peternakan masih memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia, hal tersebut sejalan dengan tingkat konsumsi protein hewani di Indonesia yang masih tergolong rendah. Oleh karena itu, JPFA akan terus fokus untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan, termasuk meningkatkan penetrasi dan distribusi produk.

Selain itu, sambung Leo, JPFA juga akan terus melakukan inovasi untuk menghasilkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan

“Perseroan akan terus fokus untuk meningkatkan keunggulan kompetitif yang dimiliki dan memperkuat sinergi dan integrasi dari setiap unit bisnis. Dengan menerapkan strategi tersebut, Perseroan dapat meningkatkan efisiensi, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas,” tuturnya, Rabu (6/4).

Dilihat dari segmennya, usaha pakan ternak berhasil membukukan peningkatan kinerja yang sangat baik. Sepanjang tahun 2021, JPFA membukukan pendapatan usaha segmen pakan ternak sebesar Rp28,4 triliun meningkat 34,1% dari tahun sebelumnya sebesar Rp21,1 triliun.

Segmen pembibitan unggas dengan 75 breeding farm dan 30 hatchery membukukan peningkatan pendapatan usaha sebesar 29,8% menjadi Rp 6,9 triliun, dari Rp5,3 triliun pada tahun 2020.

Baca Juga: Dorong Kinerja, Agung Podomoro Land (APLN) Maksimalkan Pendapatan Berulang di 2022

Berkat kinerja yang baik, segmen usaha pakan ternak dan pembibitan unggas berhasil membukukan laba operasi masing-masing sebesar Rp 1,9 triliun dan Rp1,7 triliun di tahun 2021.

Sepanjang tahun 2021, pendapatan usaha segmen peternakan komersial mencapai Rp 20,4 triliun meningkat 30,3% dibandingkan tahun sebelumnya Rp15,6 triliun.

Namun demikian, segmen peternakan komersial membukukan kerugian sebesar Rp 342,5 miliar pada tahun 2021 karena peningkatan kasus Covid-19 pada kuartal ketiga yang menyebabkan permintaan ayam turun drastis dan memberikan tekanan kepada harga jual ayam.

Sementara itu, segmen usaha pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen juga menunjukkan pertumbuhan kinerja yang baik yakni sebesar Rp 6,5 triliun, meningkat 29,1% dari tahun sebelumnya Rp 5 triliun.

Di saat yang sama, segmen usaha budidaya perairan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp4 triliun meningkat 13,9% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,5 triliun.

“Selain mengembangkan usaha di bidang peternakan, perseroan juga mengembangkan usaha pendukung bisnis utama yang terdiri dari karung plastik, pengolahan bungkil kopra, pengangkutan, kesehatan hewan dan peralatan peternakan, peternakan sapi, toko daging eceran dan lainnya. Segmen ini membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 3,4 triliun pada tahun 2021,” ujar Leo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru