EMITEN - JAKARTA. PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 395 miliar pada kuartal IV-2021. Alhasil, sepanjang 2021, SIDO mencatatkan laba bersih Rp 1,3 triliun atau naik 35% secara year on year.
Analis Trimegah Sekuritas Heribertus Ariando dalam risetnya pada 8 Februari menuliskan, perolehan tersebut melewati proyeksi Trimegah Sekuritas dan konsensus sebesar 107% dan 108%.
Menurutnya, kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh top line yang juga meningkat 15% serta gross margin yang berada di level 58,2%.
“Selain itu, faktor lain yang mendorong pertumbuhan tersebut adalah ekspansi outlet SIDO pada 2021 yang tumbuh 20% menjadi 135.000 outlet, tulis Heribertus dalam risetnya.
Baca Juga: Analis Rekomendasikan Beli Saham SIDO, Simak Ulasannya
Heribertus menambahkan, selain faktor ekspansi, pertumbuhan penjualan juga didorong oleh meningkatkan kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran Covid-19. Alhasil, membuat permintaan terhadap produk immune-booster, produk herbal, suplemen mengalami kenaikan.
Setelah tahun yang luar biasa di 2021, manajemen SIDO memasang target yang konservatif untuk pertumbuhan pendapatan maupun laba bersih untuk tahun ini, yakni naik sebesar 15% dari tahun 2021.
Analis CGS CIMB Sekuritas Patricia Gabriela dalam risetnya pada 7 Februari mengatakan, kinerja SIDO pada tahun ini akan didorong oleh peluncuran produk baru seperti minuman sehat dan suplemen herbal. Lalu perluasan distribusi dengan menambah outlet menjadi 150.000 di tahun ini dari 135.000 di tahun 2021.
Selain itu, SIDO juga akan fokus pada ekspansi bisnis ekspor dengan masuk ke pasar baru di Asia Tenggara dan Afrika Barat. Adapun, untuk bisnis ekspor, SIDO menargetkan kontribusi terhadap penjualan naik jadi sebesar 5-7% di tahun ini, dari sebelumnya yang hanya 4,5%.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Sido Muncul (SIDO) Usai Rilis Kinerja
“Pertumbuhan laba bersih SIDO pada tahun ini juga akan didorong oleh kenaikan harga produk herbal andalannya, yaitu Tolak Angin. Hal ini seharusnya mengimbangi tekanan dari harga aspartam yang lebih tinggi untuk segmen F&B-nya,” ujar Patricia.
Secara keseluruhan, Patricia memperkirakan pendapatan dan laba bersih SIDO untuk tahun ini masing-masing akan tumbuh 15% dan 17% menjadi Rp 4,61 triliun dan Rp 1,48 triliun.
Baca Juga: Penjualan Naik, Laba Bersih Sido Muncul (SIDO) Ikut Terkerek Hingga 35% Pada 2021
Ia juga meyakini SIDO akan mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding peers lantaran margin SIDO tidak terdampak oleh kenaikan harga bahan baku global.
Oleh karena itu, Patricia masih mempertahankan rekomendasi beli untuk saham SIDO dengan target harga Rp 1.050 per saham. Sementara Heribertus juga merekomendasikan beli dengan target harga Rp 1.060 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News