Konsumsi listrik kawasan industri turun, kinerja Cikarang Listrindo (POWR) loyo

Jumat, 13 November 2020 | 20:05 WIB   Reporter: Dimas Andi
Konsumsi listrik kawasan industri turun, kinerja Cikarang Listrindo (POWR) loyo


LAPORAN KEUANGAN EMITEN - JAKARTA. Kinerja operasional PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) selama periode Januari-September 2020 sedikit loyo. Pandemi Covid-19 memang menjadi beban besar bagi perusahaan yang akhirya mempengaruhi bisnis ketenagalistrikan POWR yang notabene menyasar sektor kawasan industri.

Direktur Keuangan & Sekretaris Perusahaan Cikarang Listrindo Christanto Pranata mengatakan, ada beberapa poin penurunan kinerja operasional POWR hingga kuartal III-2020.

Salah satunya adalah penjualan listrik POWR yang berada di level 2.770 gigawatt hour (GWh) per kuartal III-2020. Jumlah ini turun 27,82% (yoy) dibandingkan penjualan listrik POWR di kuartal III-2019 sebesar 3.838 GWh.

Baca Juga: Cikarang Listrindo (POWR) kantongi laba US$ 48,64 juta per Kuartal III-2020

Penurunan tersebut tak lepas dari lesunya konsumsi listrik dari pelanggan kawasan industri yang sepanjang tahun ini bisnisnya terpapar pandemi Covid-19. Pelanggan kawasan industri POWR berasal dari beragam sektor, seperti otomotif, elektronik, plastik, makanan, barang konsumen, tekstil, industri berat, hingga data center.

“Penurunan tersebut cukup terasa karena kontribusi pelanggan kawasan industri terhadap penjualan kami mencapai 78%,” ujar dia dalam paparan publik virtual, Jumat (13/11).

Di samping itu, berakhirnya salah satu kontrak perjanjian pembelian listrik atau power purchasment agreement (PPA) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) juga mempengaruhi penjualan listrik POWR.

Sekadar informasi, POWR meneken 2 kontrak PPA dengan PLN sejak tahun 1996 silam dengan kapasitas masing-masing sebesar 150 megawatt (MW), sehingga totalnya mencapai 300 MW. Nah, salah satu kontrak PPA antara POWR dengan PLN berakhir pada Desember 2019 dan belum diperpanjang.

Alhasil, POWR hanya memiliki satu kontrak PPA tersisa dengan PLN sebesar 150 MW yang berlaku sampai Juni 2031 mendatang. Adapun kontribusi PLN terhadap penjualan POWR per kuartal III-2020 berada di kisaran 22%.

Baca Juga: Moody's: Peringkat Ba2, Prospek PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) Positif

Terkait hal itu, Christanto bilang bahwa sebenarnya sudah ada proses diskusi perpanjangan kontrak PPA antara POWR dengan PLN pada tahun 2020. Namun, harus diakui bahwa pandemi Covid-19 menghambat proses tersebut baik dari sisi POWR maupun dari pihak PLN itu sendiri. Ia pun berharap seiring pemulihan ekonomi nasional, kerja sama dengan PLN dapat kembali dilanjutkan.

“Tentu kerja sama dengan PLN adalah hal yang selalu kami dukung,” imbuh dia.

Penurunan penjualan listrik membuat faktor kapasitas neto POWR hingga kuartal III-2020 hanya mencapai 50%. Angka ini lebih rendah dibandingkan faktor kapasitas neto POWR di periode yang sama tahun lalu sebesar 68%.

Selain itu, POWR mencatatkan faktor ketersediaan listrik sebesar 94% per kuartal III-2020 atau lebih rendah dibandingkan realisasi kuartal III-2019 sebesar 98%. Adanya penurunan faktor ketersediaan sebanyak 4% lebih disebabkan POWR sedang gencar melakukan pemeliharaan di unit-unit pembangkit listriknya.

“Di kuartal IV nanti sudah tidak ada kegiatan maintenance sehingga faktor ketersediaan listrik dapat meningkat,” ungkapnya.

Di luar itu, POWR masih memiliki beberapa catatan positif terkait kinerja operasional. Misalnya, jumlah pelanggan kawasan industri POWR meningkat dari 2.446 pelanggan per kuartal III-2019 menjadi 2.483 pelanggan per kuartal III-2020.

Baca Juga: Kabar duka: Komisaris POWR Aldo Putra Brasali meninggal dunia, ini bisnis sang taipan

Tingkat loyalitas pelanggan POWR juga mencapai 91%. Artinya, mayoritas pelanggan listrik POWR telah bekerja sama selama lebih dari 5 tahun. “70% pelanggan kami bahkan sudah bekerja sama lebih dari 10 tahun,” tambah Christanto.

Tak ketinggalan, POWR mampu mempertahankan susut energi dalam distribusi dan transmisi di level 0,7% per kuartal III-2020 atau sama dengan realisasi di kuartal yang sama tahun lalu. Christanto pun menilai, capaian susut energi POWR terbilang positif karena konsisten berada di bawah level 1%.

 

Selanjutnya: Cikarang Listrindo (POWR) kembangkan portofolio bisnis di bidang EBT

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru