EMITEN - JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) telah merilis laporan keuangan kuartal I-2023.
KRAS mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 2,05% menjadi sebesar US$ 689,8 juta pada kuartal I-2023, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 675,9.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Kontan.co.id pada Kamis (4/5) dijelaskan bahwa kenaikan pendapatan di kuartal I-2023 tak lepas dari keberhasilan Krakatau Steel dalam menaikkan volume penjualan baja sebesar 10,31% menjadi sebesar 611.000 ton dari sebelumnya 554.000 ton.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Krakatau Steel Tardi menyatakan, KRAS terus berupaya menjaga kinerja bisnisnya yang ditunjukkan dengan capaian laba bruto sebesar US$ 52,4 juta, EBITDA positif US$ 29,8 juta serta laba operasi sebesar US$ 21,9 juta.
Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) Ekspor 30.000 Ton Baja ke Italia Senilai Rp 315 Miliar
"Dari sisi keuangan, Krakatau Steel berhasil menekan biaya keuangan sebesar 20,96% menjadi sebesar US$ 29,1 juta pada Kuartal I-2023 dari semula sebesar US$ 36,8 juta pada kuartal I-2022," ujar Tardi dalam keterangan resminya.
Dia melanjutkan, di kuartal I-2023 ini Krakatau Steel melakukan pembayaran utang Tranche B senilai Rp 2,7 triliun kepada seluruh kreditur perbankan.
Adapun, sejak restrukturisasi 2019, Krakatau Steel telah membayar utang sebesar Rp10,9 triliun (US$ 718 juta), dari total pokok utang sebesar Rp 33,6 triliun (US$ 2,2 miliar).
Selain dari Laporan Laba Rugi, kinerja bisnis juga dapat dilihat dari Laporan Arus Kas, di mana Krakatau Steel mampu menjaga arus kas positif yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar US$ 85,5 juta atau naik sebesar 27,66% dari semula US$ 67 juta pada kuartal I-2022.
"Walaupun secara bottom line Krakatau Steel di kuartal I-2023 membukukan rugi periode berjalan sebesar US$ 19,8 juta, namun faktor utamanya berasal dari rugi selisih kurs sebesar US$ 25,8 juta. Jika rugi selisih kurs yang di luar kontrol Perseroan dihilangkan maka kerugian (bottom line) di kuartal I-2023 tidak terjadi, artinya Krakatau Steel masih membukukan laba bersih sekitar USD5,9 juta,” tutup Tardi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News