EMITEN - JAKARTA. Emiten produsen keramik, PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) mengalami penurunan kinerja keuangan selama kuartal I-2023. Baik penjualan maupun laba menurun nilainya jika dibandingkan kondisi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Untuk diketahui, penjualan neto ARNA tercatat menurun 11,26% menjadi Rp 659,83 miliar selama kuartal pertama tahun ini. Sedangkan pada kuartal pertama tahun lalu penjualan neto ARNA tercatat sebesar Rp 743,60 miliar.
Chief Financial Officer (CFO) Arwana Citramulia Rudy Sujanto menjelaskan, bisnis selama tiga bulan pertama tahun lalu merupakan kuartal terbaik di sepanjang tahun 2022. Di mana, pada periode tersebut memberikan kontribusi hampir 30% dari total penjualan perseroan.
Baca Juga: Pabrik Anyar Beroperasi, ARNA Optimistis Target Pertumbuhan Laba Tahun Ini Tercapai
Dengan demikian, penjualan ARNA mengalami penyusutan pada periode Januari-Maret 2023 jika dibandingkan dengan kondisi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Penjualan kuartal I-2023 naik sebesar 13% dibandingkan kuartal IV-2022 dan naik 2,3% dibandingkan kuartal II-2022. Ini menunjukkan permintaan pasar untuk kuartal I-2023 sudah lebih bergairah daripada semester II-2022 walaupun masih turun 11,3% dibandingkan kuartal I-2022," jelas Rudy ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (26/4) lalu.
Selain itu, lanjut Rudy, dari sisi biaya, kondisi bisnis di kuartal I-2022 juga lebih diuntungkan secara makro jika dibandingkan kondisi saat ini. Hal ini karena nilai tukar rupiah yang lebih kuat serta biaya bahan baku tanah dan transportasi yang belum mengalami kenaikan pada periode tersebut.
Per kuartal I-2023 laba kotor Arwana Citramulia juga ikut menurun sebesar 11,16% menjadi Rp 268,04 miliar.
Walhasil, laba bersih ARNA pun merosot hingga 14,81% selama kuartal pertama tahun ini. Tercatat,laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menurun dari Rp 170,57 miliar di kuartal I-2022 menjadi Rp 145,30 miliar di kuartal I-2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News