EMITEN - JAKARTA. PT Lautan Luas Tbk (LTLS) tengah menjajaki peluang untuk berkecimpung di bisnis pengembangan produk turunan minyak mentah. Hal ini sebagai bagian dari strategi LTLS untuk memperkuat segmen bisnis manufaktur.
Danny S. Adenan, Direktur Lautan Luas mengatakan, pada tahun 2023 pihaknya akan mengembangkan produk turunan minyak mentah, salah satunya adalah Parafin atau hidrokarbon alkana. Parafin dapat diolah untuk produk-produk kecantikan.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Lautan Luas hendak berkolaborasi dengan perusahaan migas lokal seperti PT Pertamina (Persero). “Kami juga membuka peluang kerja sama dengan produsen migas luar negeri seperti dari Korea Selatan atau negara lainnya,” ujar dia dalam paparan publik, Senin (5/12).
Baca Juga: Lautan Luas Yakin Bisa Teruskan Performa Keuangan Positif Sampai Akhir Tahun Ini
Meski tidak bisa menyebut nilai secara gamblang, Lautan Luas mengaku sudah menyiapkan capital expenditure (capex) atau belanja modal di akhir tahun ini untuk mengeksekusi rencana pengembangan bisnis produk turunan minyak mentah.
“Karena akhir tahun sudah ada capex, kami harap tahun depan sudah bisa jalan rencana tersebut,” kata Danny.
Selain itu, Lautan Luas juga memiliki beberapa rencana bisnis di segmen manufaktur. Misalnya, meningkatkan pangsa pasar bahan kimia masterbatch yang kerap dipakai untuk produk-produk makanan dalam kemasan.
Lalu, ada rencana dari Lautan Luas untuk menjajaki potensi bisnis baru yang terkait hilirisasi hasil tambang mineral. Ini mengingat pemerintah sedang menggencarkan hilirisasi pada produk-produk mineral seperti nikel, timah, tembaga, dan lain sebagainya. “Kami melihat ada beberapa potensi untuk mengembangkan produk kimia dari mineral-mineral tersebut,” imbuh Danny.
Masih terkait strategi di segmen bisnis manufaktur, Lautan Luas akan meneruskan pengembangan food ingredients atau bahan makanan berupa non dairy creamer yang sudah dilakukan sejak 2019. LTLS pun turut menjual bahan makanan secara business to consument (B2C) dengan merek FiberCreme. Perusahaan ini juga sedang menjajaki produk bahan makanan dengan bahan baku nabati.
Tak ketinggalan, Lautan Luas bakal memperkuat produksi bahan kimia atau senyawa kimia yang untuk mendukung bisnis water solution. Salah satu bahan kimia yang dimaksud adalah coagulant. Bahan ini banyak dipakai untuk industri pengolahan air minum ataupun air limbah.
“Kami jadi salah satu penyuplai coagulant terbesar untuk PDAM-PDAM yang ada di Indonesia,” tandas Danny.
Sebagai informasi, pendapatan konsolidasi Lautan Luas tumbuh 27,06% year on year (YoY) menjadi Rp 6,01 triliun hingga kuartal III-2022. Laba bersih Lautan Luas juga melesat 88,68% (yoy) menjadi Rp 261 miliar.
Khusus untuk segmen bisnis manufaktur, Lautan Luas mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,73 triliun per kuartal III-2022, atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,20 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News