SURAT UTANG NEGARA (SUN) - JAKARTA. Pemerintah berencana menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (19/1). Pada lelang kali ini, pemerintah memasang target indikatif Rp 32,5 triliun - Rp 52 triliun.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengungkapkan, lelang SUN kali ini tidak akan mampu melewati capaian lelang sebelumnya (5/1) yang jumlahnya mencapai Rp 97,17 triliun. Menurutnya, kondisi pasar SBN saat ini cenderung tertekan.
"Dalam dua hari terakhir, yield SBN acuan 10 tahun terus mengalami pelemahan. Hal ini seiring jumlah baru kasus virus corona dalam negeri yang terus bertambah dan memecahkan rekor baru setiap harinya. Jadi kemungkinan investor cenderung menahan diri dan lebih hati-hati masuk ke lelang SUN selasa besok,” kata Ramdhan kepada Kontan.co.id, Jumat (15/1).
Tak hanya investor domestik yang hati-hati, Ramdhan melihat investor asing juga belum akan mulai mengalirkan dananya kembali ke pasar SBN Indonesia.
Memburuknya penyebaran Covid-19 yang juga terjadi secara global membuat investor asing lebih memilih wait and see sembari menunggu timing yang tepat untuk masuk ke pasar SBN Indonesia.
Baca Juga: Pemerintah akan melelang tujuh seri SUN pada Selasa pekan depan, berikut daftarnya
Dengan adanya berbagai tekanan tersebut, Ramdhan memperkirakan jumlah penawaran yang masuk hanya akan mencapai Rp 70-an triliun saja. Dengan investor asing yang masih menahan diri, praktis investor domestik akan menjadi pemain utama dalam lelang SUN esok.
Tetapi, Ramdhan meyakini secara fundamental kondisi Indonesia saat ini sudahlah baik seiring likuiditas yang berlimpah, rupiah stabil, serta makro ekonomi yang diharapkan bisa segera pulih.
Oleh karena itu, ketika program vaksinasi semakin menyeluruh dan menunjukkan hasilnya, lalu jumlah kasus baru Covid-19 juga tidak tinggi lagi, Ramdhan memperkirakan investor asing baru akan mulai masuk lagi.
Pada lelang SUN mendatang, Ramdhan menilai baik investor dari perbankan, dana pensiun, dan asuransi akan sama kuatnya.
Menurutnya, awal tahun biasanya jadi momen bagi investor dana pensiun dan asuransi untuk mengatur portofolio investasinya. Sementara perbankan dengan likuiditasnya yang berlimpah juga masih akan jadi peserta yang mendominasi.
“Kemungkinan besar seri FR0088 akan jadi incaran utama pada lelang besok. Dengan durasi 15 tahun, perbankan rasanya masih bisa masuk ke sini mengingat yield 10 tahun yang mengecil. Sementara dana pensiun dan asuransi akan mengejar return paling optimal,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News