EMITEN - JAKARTA. Kinerja bisnis emiten agen properti dan real estate, PT Era Graharealty Tbk (IPAC) terdorong oleh lonjakan harga komoditas selama 2022. Pihaknya mencatat, baik pendapatan maupun laba berhasil tumbuh dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Era Graharealty Darmadi Darmawangsa menuturkan, kenaikan harga komoditas dapat turut mendorong permintaan produk properti. Untuk itu, pihaknya berharap 'booming' komoditas ini dapat terus berlanjut hingga tutup tahun nanti bahkan pada 2023 mendatang.
"biasanya ketika komoditas melejit, sektor susulan berikutnya adalah sektor properti. Dan kami berharap di sepanjang 2023 booming komoditas akan memberikan rezeki kepada sektor properti," ujar Darmadi, dalam Paparan Publik Virtual, pada Selasa (20/12).
Baca Juga: Era Graharealty (IPAC) Incar Pertumbuhan Laba 15%-20% pada Tahun Depan
Sebagai gambaran, IPAC tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp 17,45 miliar per September 2022. Angka itu naik hingga 28,97% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 13,53 miliar.
Pendapatan marketing and technical fee (MTF) berkontribusi paling besar terhadap total pendapatan IPAC, yakni sebesar Rp 9,49 miliar. Sedangkan terbesar kedua berasal dari pendapatan komisi yang mencapai Rp 5,3 miliar, disusul pendapatan waralaba Rp 1,27 miliar, royalti Rp 1,05 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp 323 juta.
Dari sisi bottom line, perusahaan ini terpantau mampu meraup laba bersih periode berjalan sebesar Rp 2,16 miliar per September 2022. Capaian ini meningkat 38,07% dari sebelumnya Rp 1,57 miliar per September 2021.
Terkait prospek bisnis properti di 2023, pihaknya seraya optimistis bisnis properti masih punya peluang besar untuk bertumbuh. optimisme perseroan salah satunya didorong oleh rencana sejumlah developer besar yang bakal meluncurkan produk baru mereka di tahun 2023.
"Sektor properti sangat cerah karena pemerintah sudah mengeluarkan beberapa indikator, seperti pertumbuhan ekonomi dan kenaikan inflasi yang akan dijaga," sebutnya.
Pasar properti mulai menunjukkan pemulihannya sejak tahun ini. Hal itu terbukti dari segmen primary market yang semakin menggeliat, terlihat dari banyaknya developer yang memasarkan proyek baru mereka di sepanjang tahun 2022.
Saat ini IPAC memiliki 107 kantor franchisee dan 4.873 marketing assoiciate yang tersebar di Kota-kota Besar di Indonesia seperti Jakarta, Bogor, Cibubur, Tangerang, Bekasi, Bandung, Tegal, Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya, Makassar, Manado, Medan, dan Samarinda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News