Menilik Prospek Saham Emiten Media untuk Tahun 2022

Jumat, 28 Januari 2022 | 06:35 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Menilik Prospek Saham Emiten Media untuk Tahun 2022


REKOMENDASI SAHAM -  JAKARTA. Induk usaha lembaga penyiaran nasional NET, PT Net Visi Media Tbk (NETV) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (26/1). Hadirnya NETV menambah jajaran saham-saham emiten media di Bursa Efek Indonesia.

Dalam penawaran umum saham perdana atawa initial public offering (IPO), Net Visi Media menawarkan sebanyak-banyaknya 765.306.100 saham barunya atau setara 4,37% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Perusahaan pun menetapkan harga IPO di Rp 196 setiap saham. Dengan demikian, Net Visi Media mendapatkan dana segar sebesar Rp 149,99 miliar.

Adapun miten media yang telah terlebih dulu bergabung dalam pasar modal tanah air antara lain PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Mahaka Media Tbk (ABBA), PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), dan PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO).

Baca Juga: Simak Rencana Net Visi Media Selanjutnya Usai Sukses Gelar IPO

Secara Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai, emiten-emiten media pada tahun ini diproyeksi masih memiliki prospek yang baik pada tahun ini. Kinerja emiten media bisa kembali meningkat dengan dukungan pendapatan advertising maupun subscriber.

Dari jajaran saham-saham emiten media, Ivan menyatakan MNCN dan SCMA bisa dijadikan pilihan saham mewakili sektor media. Alasannya, yang secara kinerja dapat dikatakan stabil di masa pandemi yang mengindikasikan keberhasilan dari strategi bisnis emiten.

 

 

Pada periode Januari-September 2021, MNCN memperoleh pendapatan sebesar Rp 7,07 triliun atau tumbuh 18,62% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 5,96 triliun. Dari segi laba, MNCN mengantongi laba bersih Rp 1,68 triliun atau meningkat 22% dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,37 triliun.

Sementara itu, SCMA membukukan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 22,48% menjadi Rp 4,39 triliun, daripada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 3,58 triliun.

Baca Juga: Saham-Saham Ini Paling Banyak Dikoleksi Asing pada Rabu (26/1)

“Untuk MNCN target harga tahun ini berada di Rp 1.050 sementara SCMA di Rp 350, dimana secara teknikal saham media rata-rata sedang memasuki fase akhir koreksi sehingga strateginya yaitu dengan buy on weakness secara bertahap saja,” papar Ivan pada Kontan, Kamis (27/1).

Sedangkan untuk NETV, Ivan belum banyak memberikan komentar karena secara teknikal belum bisa dilihat seperti apa dinamika harganya dan perlu waktu lebih panjang. Adapun dari segi kinerja, NETV masih membukukan penurunan kinerja keuangan.

Pendapatan konsolidasian Net Visi Media per akhir Juli 2021 tercatat Rp 282,94 miliar, atau meningkat 34,74% secara tahunan dibandingkan periode Juli 2020 sebesar Rp 209,99 miliar. Nah, pendapatan per 31 Desember 2020 sebesar Rp 446,49 miliar atau turun 14,11% secara yoy dibandingkan akhir 2019 yang sebesar Rp 519,84 miliar.

Baca Juga: Optimistis Hadapi Tahun 2022, Begini Strategi Fast Food (FAST)

Net Visi Media juga membukukan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk per 31 Juli 2021 sebesar Rp 120,35 miliar. Nilai tersebut turun dari total rugi bersih pada 31 Juli 2020 sebesar Rp 411,18 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru