Mirae Asset Rekomendasikan Beli Saham Adaro Energy (ADRO), Ini Alasannya

Kamis, 10 Maret 2022 | 06:20 WIB   Reporter: Akhmad Suryahadi
Mirae Asset Rekomendasikan Beli Saham Adaro Energy (ADRO), Ini Alasannya


REKOMENDASI SAHAM -    JAKARTA. Harga batubara yang memanas memoles prospek PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Mirae Asset Sekuritas Indonesia pun menaikkan rekomendasi saham ADRO dari semula sell menjadi buy dengan  target harga lebih tinggi yakni Rp 3.700 per saham dari sebelumnya Rp 2.000 per saham.

Naiknya rekomendasi tidak terlepas dari proyeksi kinerja ADRO tahun ini, seiring dengan proyeksi naiknya volume produksi dan harga jual rata-rata batubara.

Sebelumnya, manajemen ADRO memperkirakan angka produksi batubara akan meningkat menjadi 58 juta ton-60 juta ton pada 2022. Sementara rasio pengupasan diharapkan tetap pada level 4,1 kali.

Baca Juga: Harga Saham Adaro Energy (ADRO) Rekor Tertinggi, Apakah Masih Layak Beli?

Dus, analis Mirae Asset  Juan Harahap memoles proyeksi kinerja ADRO. Juan meningkatkan proyeksi volume produksi ADRO tahun ini menjadi 59 juta ton dari sebelumnya 57 juta ton. Juan juga menaikkan proyeksi rata-rata harga batubara global menjadi US$ 155 per ton

“Kami meningkatkan estimasi laba bersih ADRO 2022 setahun penuh sebesar 101,4% menjadi US$ 1,2 miliar atau naik 23,8% year-on-year (YoY),” tulis Juan dalam riset, Senin (7/3).

Adaro Energy mencatatkan kinerja mentereng sepanjang 2021. Pendapatan usaha ADRO melejit 57,51% secara year on year (yoy) menjadi US$ 3,99 miliar. Dus, laba bersih ADRO pun terbang 535,34%, dari semula US$ 146,93 juta pada 2020 menjadi US$ 933,49 juta pada 2021.

Secara kuartalan, kinerja ADRO juga bertumbuh.  ADRO mencatat pendapatan pada kuartal keempat 2021 sebesar US$ 1,4 miliar, naik 41,5% secara kuartalan dan naik 19,4% secara tahunan. Pendapatan ADRO pada 2021 berada di atas perkiraan Mirae Asset dan sejalan dengan perkiraan konsensus mencerminkan masing-masing 110,6% dan 102,6%,

Pertumbuhan pendapatan terutama didorong oleh harga jual rerata atau average selling price (ASP) yang naik sebesar 70,3% menjadi US$ 74,4 per ton. Kenaikan harga jual rerata mengimbangi volume penjualan yang lebih rendah di tahun 2021. Adapun realisasi laba bersih ADRO pada 2021 berada di atas perkiraan Juan dan konsensus.

Baca Juga: Harga Batubara Melesat, Ini Emiten-Emiten yang Bakal Diuntungkan

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru