Mobilitas Mulai Dilonggarkan, Cermati Rekomendasi Saham Jasa Marga (JSMR)

Kamis, 16 Juni 2022 | 05:25 WIB   Reporter: Nur Qolbi
Mobilitas Mulai Dilonggarkan, Cermati Rekomendasi Saham Jasa Marga (JSMR)


EMITEN -  JAKARTA. Pelonggaran mobilitas seiring dengan kasus Covid-19 yang jauh menurun menjadi salah satu sentimen positif bagi PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Analis Ciptadana Sekuritas Michael Filbery mengatakan, mobilitas yang sudah longgar mendongkrak volume transaksi di ruas-ruas tol JSMR.

Sepanjang Januari-Maret 2022, volume transaksi di jalan tol yang dikelola kantor cabang naik 10,1% year on year (yoy) dan yang dikelola anak perusahaan meningkat 44,6% yoy.

Hal tersebut juga tercermin dari pendapatan tol JSMR yang tumbuh 15,65% yoy pada kuartal I-2022, dari Rp 2,54 triliun menjadi Rp 2,94 triliun.

Michael pun optimistis, pendapatan JSMR pada kuartal II-2022 akan tetap tumbuh positif karena didorong oleh dua faktor.

Pertama, terdapat peningkatan volume lalu lintas yang signifikan selama musim lebaran karena pemerintah membuka arus mudik tahun ini setelah ditutup selama dua tahun terakhir.

Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Bukukan Kinerja Positif, Berikut Rekomendasi Samuel Sekuritas

Kedua, pendapatan tol bulanan pada April 2022 sudah lebih tinggi 26% dari kondisi normal.

Sementara itu, untuk sepanjang tahun 2022, Michael memprediksi pendapatan JSMR dapat meningkat 17,8% secara tahunan. Hal ini didukung dengan volume lalu lintas yang mulai berakselerasi dengan mobilitas yang sangat longgar.

Oleh karena itu, ia berekspektasi volume lalu lintas dapat melampaui kondisi sebelum pandemi. "Sumber pertumbuhan lainnya juga berasal dari pembukaan ruas tol baru di tahun 2022 dan penyesuaian tarif baru di beberapa ruas tol JSMR," kata Michael saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (15/6).

Dalam riset tanggal 24 Mei 2022, Analis Trimegah Sekuritas Kharel Devin Fielim dan Willinoy Sitorus juga memprediksi, lalu lintas jalan tol JSMR akan berlanjut naik seiring dengan kebijakan pemerintah yang memperbolehkan masyarakat untuk tidak menggunakan masker di area terbuka. Hal ini mengindikasikan bahwa situasi pandemi Covid-19 mulai bertransisi menjadi endemi.

Situasi Covid-19 yang lebih baik juga membuat JSMR berencana menaikkan tarif di sejumlah jalan tol pada semester II 2022. "Kami mengestimasi kenaikannya sebesar 5% termasuk di jalan tol Jagorawi, Kunciran-Serpong, Pandaan-Malang, dan Belawan-Medan-Tanjung Morawa," kata analis tersebut dalam risetnya.

Seiring dengan peningkatan lalu lintas dan penyesuaian tarif, Trimegah Sekuritas merevisi prediksi pendapatan, EBITDA, dan laba bersih JSMR untuk tahun 2022. Prediksi pendapatan direvisi ke atas menjadi Rp 14 triliun dari sebelumnya Rp 12,5 triliun, EBITDA menjadi Rp 9,2 triliun dari Rp 8,2 triliun, dan laba bersih menjadi Rp 1,9 triliun dari Rp 1,8 triliun.

 

 

Lebih lanjut, menurut kedua analis tersebut, divestasi aset JSMR juga akan menjadi katalis selanjutnya. Sebagaimana diketahui, JSMR berencana untuk menyelesaikan spin off atas 13 jalan tol yang dikelola Jasamarga Transjava Toll Roads (JTT).

Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Gencar Membidik Proyek Jalan Tol, Bagaimana Fundamentalnya?

"Program spin off ini sudah mendapat persetujuan dari pemegang saham. JTT rencananya akan didivestasikan melalui proses IPO atau penjualan kepada investor swasta pada kuartal I-2023," ucapnya.

Di samping itu, JSMR juga tengah dalam proses mendivestasikan jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated dan jalan tol Balikpapan-Samarinda. Trimegah Sekuritas memperkirakan, JSMR akan mendivestasikan 10% kepemilikan pada masing-masing jalan tol tersebut dan memperoleh Rp 1 triliun keuntungan divestasi (asumsi penilaian pada 2x PBV).

Analis BRI Danareksa Sekuritas Muhammad Naufal Yunas pun menilai, program daur ulang aset ini membuka jalan bagi struktur modal yang lebih seimbang. Untuk pembiayaan utang, JSMR saat ini memiliki 40% pinjaman dengan suku bunga tetap.

"JSMR berencana untuk meningkatkan proporsi pinjaman dengan suku bunga tetap untuk mengurangi potensi exposure suku bunga yang lebih tinggi di masa depan," ucap Naufal dalam risetnya tanggal 18 Mei 2022.

Baca Juga: IHSG Berpeluang Koreksi Pada Perdagangan Rabu (8/6), Cermati Saham-saham Ini

Michael menambahkan, strategi daur ulang aset akan memudahkan JSMR memperoleh pendanaan untuk beberapa proyek jalan tol yang sedang berjalan, seperti Yogyakarta-Bawen, Yogyakarta-Solo, dan Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci). Divestasi tol juga mempercepat JSMR dalam deleveraging dan mendukung profitabilitas di semester II 2022.

Saat ini, Michael dan Naufal mempertahankan rekomendasi buy untuk JSMR dengan target harga Rp 5.400 per saham. Trimegah Sekuritas juga mempertahankan rekomendasi buy dengan target harga Rp 5.900 per saham, meningkat dari sebelumnya yang sebesar Rp 5.600 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru