Nasdaq cetak rekor tertinggi, di tengah penantian investor tentang stimulus AS

Kamis, 17 Desember 2020 | 06:00 WIB Sumber: Reuters
Nasdaq cetak rekor tertinggi, di tengah penantian investor tentang stimulus AS


WALL STREET - NEW YORK. Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Rabu (16/12) dengan mayoritas indeks menguat, setelah The Fed mengulangi janjinya untuk mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol persen, sementara investor tengah menanti paket stimulus ekonomi AS.  

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 44,77 poin atau 0,15% ke 30.154,54, S&P 500 naik 6,55 poin atau 0,18% ke 3.701,17 dan Nasdaq Composite mencatat rekor dengan kenaikan 63,13 poin atau 0,50% ke 12.658,19.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 9,9 miliar saham dengan rata-rata 11,4 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Saham diperdagangkan di wilayah positif setelah The Fed berjanji untuk terus menyalurkan likuiditas ke pasar keuangan demi melawan resesi, bahkan ketika prospek tahun depan membaik setelah peluncuran awal vaksin virus corona.

"Sejauh kami melihat sedikit kenaikan setelah pertemuan, hal itu mungkin mencerminkan kepercayaan yang berkelanjutan di pihak investor yang percaya bahwa suku bunga rendah untuk jangka waktu yang lama memberikan dukungan untuk harga saham bahkan pada level yang meningkat ini," kata Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments di New Vernon, New Jersey seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Wall Street menunggu arah kebijakan The Fed dan stimulus dari Kongres

Kenaikan saham teknologi, banyak di antaranya diuntungkan dari perubahan kebiasaan konsumen karena pandemi, mendorong Nasdaq ke rekor tertinggi. Saham Microsoft melonjak.

Sentimen investor terombang-ambing dalam sesi terakhir antara optimisme tentang distribusi awal vaksin Covid-19 dan kekhawatiran tentang rekor tingkat infeksi di Amerika Serikat. Terlepas dari pandemi, S&P 500 telah naik lebih dari 14% pada tahun 2020.

Negosiator kongres AS mendekati kesepakatan anggaran bantuan Covid-19 senilai US$ 900 miliar yang akan mencakup pemeriksaan stimulus US$ 600 hingga US$ 700 dan tunjangan pengangguran yang diperpanjang, dan Kongres dapat mulai memberikan suara dalam waktu 24 jam, kata anggota parlemen dan pembantunya.

Dengan fokus pasar pada stimulus kepada konsumen dan bisnis untuk memerangi dampak ekonomi dari virus, "berita hari ini" adalah kemungkinan kesepakatan di Washington, kata William Northey, direktur investasi senior di U.S. Bank Wealth Management di Minneapolis.

"Itu tampaknya semakin mendekati kenyataan," katanya.

Data menunjukkan penjualan ritel AS turun 1,1% bulan lalu dari Oktober, karena infeksi virus corona dan penurunan pendapatan rumah tangga membebani pengeluaran.

Selanjutnya: Wall Street menghijau, Nasdaq cetak rekor tertinggi didukung optimisme stimulus AS

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru