Net Sell Asing Rp 4,18 Triliun Sepekan Terakhir, Ini Saran Analis untuk Entry Saham

Minggu, 26 Juni 2022 | 22:22 WIB   Reporter: Yuliana Hema
Net Sell Asing Rp 4,18 Triliun Sepekan Terakhir, Ini Saran Analis untuk Entry Saham

ILUSTRASI. Petugas kebersihan melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (24/6/2022).


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Investor asing tercatat cenderung melancarkan aksi jual bersih atau net sell sebesar Rp 4,18 triliun dalam periode 20–24 Juni 2022. Di tengah tekanan jual ini analis menyebut investor bisa memanfaat untuk entry.

Untuk gambaran, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing mencatatkan net buy atau beli bersih senilai Rp 28,12 triliun. Sedangkan, net sell asing mencapai Rp 32,30 triliun.

Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee bilang keluarnya investor asing diakibatkan adanya kekhawatiran inflasi tinggi sehingga menyulut potensi suku bunga akan kembali naik, di tambah adanya ancaman resesi di Amerika Serikat (AS).

Dia menilai pasar saham di Indonesia masih menarik. Dengan begitu, kalau ada koreksi bisa menarik karena potensi return atau keuntungan bisa menjadi lebih tinggi.

“Kita tunggu koreksi pasar di level sekitaran 6.800 untuk akumulasi beli kembali” kata Hans saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (26/6).

Mengutip data RTI, saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) paling dilepas asing dengan net sell sebesar Rp 2,3 triliun dalam sepekan ini. Disusul saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan net sell Rp 659,33 miliar.

Aksi jual bersih jumbo PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang masing-masing mencatatkan net sell Rp 328,19 miliar, Rp 212,24 miliar dan Rp 188,84 miliar.

Analis Jasa Utama Capital Cheryl Tanuwijaya menyebut rilis data inflasi di Indonesia dan makroekonomi akan dicermati oleh investor asing. Kalau hasil datanya menunjukkan pemulihan ekonomi, maka asing bisa kembali lagi.

“Investor domestik bisa memanfaatkan momen ini untuk membeli saham-saham big caps yang biasanya disukai oleh asing dengan harga murah,” kata dia.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menekankan, beli menjadi sebuah pilihan ketika investor meyakini bahwa saham-saham tersebut punya potensial upside di masa yang akan datang.

“Penurunan ini tentu menjadikan sebuah kesempatan untuk pelaku pasar dan investor yang meyakini saham tersebut punya valuasi yang menarik di masa yang akan datang beli menjadi kesempatan,” tandasnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru