Operasional sejumlah emiten pelayaran tak terdampak oleh kenaikan harga minyak

Jumat, 11 Juni 2021 | 10:40 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Operasional sejumlah emiten pelayaran tak terdampak oleh kenaikan harga minyak


EMITEN - JAKARTA. Harga minyak mentah dunia kembali mencetak rekor tertinggi di tahun ini. Akan tetapi, kenaikan harga minyak tersebut belum berdampak terhadap beberapa emiten pelayaran.

Sekretaris Perusahaan PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk (HITS) Okty Saptarini mengatakan, kenaikan harga minyak tersebut tidak mempengaruhi operasional HITS. "Kapal-kapal HITS kan term contractnya time charter, sehingga selama kapal dalam periode kontrak tidak berdampak secara operasional," ujarnya pada Kontan, Kamis (10/6).

Dengan demikian, maka beban bahan bakar ditanggung oleh pihak yang men-charter kapal milik HITS. Dia bilang sejauh ini tingkat utilisasi armada Humpus masih stabil serta sesuai rencana operasi. Sayangnya, Okty belum dapat menyampaikan detailnya.

Baca Juga: Kinerja Digital Mediatama Maxima (DMMX) solid di 2020, ini pendorongnya

Sekretaris Perusahaan PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) Adrianus Iskandar juga mengatakan, untuk beban atau biaya bahan bakar akan menjadi beban perusahaan apabila kapal sedang dalam keadaan stand-by atau tidak disewa.

"Otomatis karena kenaikan harga minyak, biaya bahan bakar menjadi sedikit lebih tinggi. Tetapi biaya bahan bakar untuk stand-by ini relatif kecil karena hanya menggunakan solar dalam jumlah sedikit," ungkapnya ketika dihubungi Kamis (10/6).

Guna mengantisipasi dampak kenaikan harga minyak terhadap beban perusahaan, LEAD selalu mengusahakan agar semua kapal miliknya dapat bekerja lebih banyak, sehingga waktu atau periode kapal stand-by lebih sedikit dan otomatis, biaya bahan bakar lebih rendah.

Adapun sekarang ini tingkat utilisasi kapal-kapal Logindo masih berada di 65% dari total armada 41 unit.

Baca Juga: Capri Nusa Satu (CPRI) sebut permintaan sewa perkantoran masih belum signifikan

Di lain sisi, menurut Adrian kenaikan harga minyak ini malah secara tidak langsung menguntungkan perusahaan. "Secara tidak langsung kenaikan harga minyak yang tetap atau jangka panjang akan meningkatkan aktivitas eksplorasi dan produksi perusahaan migas sehingga permintaan akan kapal-kapal kami meningkat," tambahnya.

Dalam catatan Kontan, harga minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) akhirnya berhasil menembus level US$ 70 per barel. Merujuk Bloomberg, pada pukul 18.25 WIB Rabu (9/6), harga minyak WTI kontrak pengiriman Juli berada di level US$ 70,32 per barel. Level ini merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2018 silam.

Selanjutnya: Penjualan ponsel naik, ini proyeksi kinerja Erajaya (ERAA) dari Mirae Asset Sekuritas

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru