Petrosea (PTRO) Dapat Pinjaman hingga Rp 2,84 Triliun, Untuk Apa?

Selasa, 28 Maret 2023 | 05:30 WIB   Reporter: Ridwan Nanda Mulyana
Petrosea (PTRO) Dapat Pinjaman hingga Rp 2,84 Triliun, Untuk Apa?


EMITEN - JAKARTA. PT Petrosea Tbk (PTRO) mengantongi fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Jumlahnya mencapai sekitar Rp 2,84 triliun dalam dua jenis mata uang. 

Terdiri dari komitmen fasilitas pinjaman berjangka dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dengan jumlah sampai US$ 91,5 juta atau setara Rp 1,39 triliun (kurs Rp 15.162 per dolar AS) dan dalam mata uang rupiah sampai dengan Rp 1,45 triliun.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan Petrosea, Anto Broto, menyampaikan PTRO telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit (senior secured term loan facility agreement) dengan Bank Mandiri selaku mandatory lead arranger & bookrunner dengan tenor 60 bulan. 

Perjanjian fasilitas kredit tersebut ditandatangani pada 21 Maret 2023.

Baca Juga: Naik 8,81%, Tigaraksa Satria (TGKA) Catat Pendapatan Rp 12,97 Triliun di 2022

"Fasilitas tersebut akan digunakan untuk mendanai pengembangan usaha melalui akuisisi dan investasi aset tambang serta memperkuat modal kerja Perseroan," ujar Anto dalam keterbukaan informasi, Senin (27/3).

Belum terang rencana akuisisi dan investasi aset tambang yang dimaksud. Yang pasti, manajemen PTRO optimistis transaksi ini akan meningkatkan kinerja. Seperti diketahui, PTRO memiliki sejumlah strategi bisnis di bawah kepemimpinan Haji Romo (Robert) Nitiyudo Wachjo, Presiden Komisaris Petrosea saat ini.

Dalam keterangan resmi 2 Maret 2023 lalu, PTRO menegaskan bakal terus menjalankan diversifikasi usaha ke sektor mineral lain melalui penyediaan jasa pertambangan dan rekayasa, pengadaan & konstruksi (EPC) secara berkelanjutan.

Selain itu, strategi jangka panjang PTRO adalah melakukan repositioning dari sebelumnya kontraktor tambang menjadi mine owner. Demi memperkuat kinerja perusahaan serta memberikan nilai  tambah bagi seluruh pemangku kepentingan di masa mendatang.

Adapun Haji Robert merupakan pemilik saham mayoritas dari salah satu tambang emas terbesar di  Indonesia, PT Nusa Halmahera Minerals dan PT Caraka Reksa Optima yang merupakan pemegang saham utama PT Petrosea Tbk dengan kepemilikan 89,80% saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi
Terbaru