Saham BUMN Karya WIKA, WSKT dan ADHI menggeliat, apa rekomendasi analis?

Kamis, 22 Juli 2021 | 06:50 WIB   Reporter: Kenia Intan
Saham BUMN Karya WIKA, WSKT dan ADHI menggeliat, apa rekomendasi analis?


EMITEN -  JAKARTA. Sejumlah emiten BUMN karya mencetak kenaikan harga yang signifikan hari ini, Rabu (21/7). Peningkatan harga telah terlihat sejak perdagangan sesi I, yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). 

Penguatan terus berlanjut. Hingga akhirnya, pada penutupan perdagangan hari ini WSKT mencetak kenaikan harga tertinggi hingga 14,62%. Setelahnya disusul WIKA dan ADHI yang naik masing-masing 11,68% dan 9,42%. 

Menurut catatan Kontan.co.id sebelumnya, peningkatan yang signifikan itu tertopang kepastian restrukturisasi utang BUMN Karya. Di sisi lain, beredar kabar Indonesia Investment Authority (INA) berhasil menggaet investor untuk membeli aset-aset jalan tol milik sejumlah emiten karya.

Kabar yang sampai ke Kontan menyebutkan, INA bakal menandatangani kontrak penjualan aset jalan tol senilai US$ 3,75 miliar dalam waktu dekat.

Baca Juga: Begini kelanjutan rencana divestasi aset sejumlah emiten BUMN karya

Adapun secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menanggapi, penguatan emiten-emiten BUMN Karya itu masih akan berlanjut. "Terlihat dari pergerakan indikator dan volumenya yang tinggi, namun dengan catatan emiten-emiten tersebut tidak terkoreksi menembus level support-nya," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (21/7). 

 

 

Terhadap kenaikan saham-saham tersebut, investor disarankan memanfaatkannya untuk jangka pendek dengan melakukan buy on weakness. Adapun target harga WIKA berada di Rp 1.300 per saham, WSKT di Rp 1.240 per saham, dan ADHI di Rp 1.000 per saham. 

Kabar Divestasi Jalan Tol

Terbaru, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PPJB) dengan PT Akses Pelabuhan Indonesia atas seluruh kepemilikan sahamnya di  PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways. 

"Melalui penandatanganan PPJB tersebut, Waskita Toll Road dan Akses Pelabuhan Indonesia menyepakati untuk melakukan pengalihan 55% saham Waskita Toll Road pada Cibitung Tanjung Priok Port Tollways melalui skema jual beli dengan nilai transaksi Rp 2,49 triliun," ungkap manajemen dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (21/7). 

Baca Juga: Punya fundamental solid, ini rekomendasi Panin Sekuritas terhadap saham PTPP

PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways merupakan pemegang konsesi atas Jalan Tol Cibitung-Cilincing. Dengan adanya penandaangan tersebut, Akses Pelabuhan Indonesia memegang seluruh saham Cibitung Tanjung Priok Port Tollways. Sebelumnya Akses Pelabuhan Indonesia  hanya mengempit 45% saham.

Sentimen lain yang berpotensi mengerek saham-saham konstruksi adalah Indonesia Investment Authority (INA) yang telah berkomitmen menyelamatkan pengembang infrastruktur plat merah yang terjerat utang dengan membeli beberapa jalan tol. Adapun Direktur Utama INA Ridha Wirakusumah memprioritaskan jalan tol milik BUMN konstruksi seperti  Waskita Karya, Hutama Karya, Wijaya Karya, Adhi Karya, serta operator jalan tol Jasa Marga. 

 

 

Menanggapi kabar ini, Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga Tbk (JSMR)  Dwimawan Heru, mengungkapkan, pihaknya masih dalam proses penjajakan dengan INA.

"JSMR terbuka untuk berbagai investor melakukan investasi di seluruh ruas JSMR yang sudah operasi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (21/7). Sejauh ini kepemilikan saham JSMR masih signifikan di atas 70%. Adapun JSMR ingin menjaga porsi kepemilikan sahamnya di atas 51%. 

Selanjutnya: Siap-siap, Elnusa (ELSA) akan bagikan dividen Rp 74 miliar

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru