Saham GOTO Masuk 3 Indeks Utama, Begini Strategi Manajer Investasi Atur Portofolio

Kamis, 02 Juni 2022 | 20:04 WIB   Reporter: Yuliana Hema
Saham GOTO Masuk 3 Indeks Utama, Begini Strategi Manajer Investasi Atur Portofolio

ILUSTRASI. Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia.


EMITEN - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan tiket jalur cepat atau fast entry untuk saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masuk konstituen IDX30, LQ45, dan IDX80. Ketetapan ini bakal menjadi hal baru bagi para manajer investasi dalam mengatur portofolionya.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, semenjak masuk dalam ketiga indeks tersebut, pihaknya masih memantau saham GOTO.

Reza tidak bisa memberikan jawaban pasti apakah pihaknya akan mengoleksi saham GOTO di portofolio reksadana HPAM yang berbasis saham. Namun ada kemungkinan HPAM bakal mengoleksi saham teknologi ini.

"Bisa jadi, semenjak masuk indeks sedang kami pantau," kata Reza saat dihubungi Kontan, Kamis (2/6).

Baca Juga: GOTO Masuk Indeks LQ45, Pengamat Komentari Kebijakan Evaluasi Fast Entry

Sementara, Investment Specialist Sucorinvest Asset Management Toufan Yamin menyebut Sucorinvest AM menggunakan strategi tactical dalam mengoleksi GOTO dan tidak terlalu memperhitungkan bobotnya terhadap indeks.

Namun, Toufan bilang pihaknya tidak akan menambah porsi saham GOTO. Adapun porsi saham GOTO di portofolio reksadana Sucorinvest AM yang berbasis saham tidak lebih dari 2%.

Baca Juga: Saham GOTO Masuk Tiga Indeks Utama, Begini Pengaruhnya Pada Manajer Investasi

"Kami masih akan jaga di level yang sama seperti sekarang. Fokus utama kami di sektor komoditas, untuk sektor teknologi menurut kami cukup berat karena secara historis ketika ada kenaikan tren suku bunga secara global akan berat kepada sektor teknologi karena sensitif," ujar Toufan kepada Kontan.co.id.

Pertimbangan lainnya datang dari segi valuasi malah karena dari kinerja keuangannya sendiri masih membukukan rugi sehingga masih lama untuk bertumbuh. Selain itu, dia bilang Sucorinvest AM lebih mencari perusahaan yang valuasinya murah, diuntungkan oleh kondisi ekonomi dan rajin bagi dividen apa lagi yang jumbo seperti perusahaan komoditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru