REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Samuel Sekuritas menginisiasi saham PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) dengan peringkat buy. Adapun, target harga yang dipasang adalah Rp 1.050 per saham yang merefleksikan 17.5x PE untuk 2022 dan 2.5x PBV untuk 2022.
Analis Samuel Sekuritas Yoshua Zisokhi dalam risetnya pada 4 Februari menuliskan, salah satu keunggulan TAPG adalah punya umur tanaman relatif muda, namun FFB yield-nya cukup tinggi.
Hingga akhir September 2021, tercatat umur tanaman sawit milik TAPG rat-rata 11,5 tahun, relatif lebih muda dibanding rata-rata industri yang 13 tahun.
“Meskipun masih muda, FFB yield yang dihasilkan TAPG cukup superior dengan terus berada di atas level 20 ton/ha. FFB yield terbilang cukup tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis di Indonesia yang memiliki rata-rata FFB yield sebesar 17.1 ton/ha,” tulis Yosua dalam risetnya yang dikutip Sabtu (5/2).
Baca Juga: Triputra Agro (TAPG) Siapkan Strategi untuk Memasok CPO Dalam Negeri
Dari sisi kinerja, Yosua meyakini TAPG bisa mencatatkan pertumbuhan positif pada tahun ini. Hal ini didukung oleh tingkat OER yang stabil, yakni di level 23% serta outlook harga CPO global yang tinggi, yakni di atas RM 4,000/ton.
Berdasarkan hal tersebut, ia memproyeksikan pendapatan dan laba bersih TAPG pada 2022 berpotensi naik masing-masing 16.5% dan 18,2% yoy menjadi Rp 7,88 triliun dan Rp 1,75 triliun.
Selain itu, beban operasional diperkirakan dapat terkontrol dengan baik terlebih dengan penerapan pertanian berbasis teknologi.
Dengan margin keuntungan yang solid seiring harga CPO yang tetap tinggi, Yosua menyebut TAPG bisa mengurangi eksposur utangnya.
Ia memproyeksikan DER TAPG akan sebesar 0.4x dan 0.3x pada 2022 dan 2023, atau turun dari 0.7x pada 2020 lalu. Di sisi lain, net gearing untuk 2022 dan 2023 juga dapat berada pada level 0.0x turun dari level 0.4x pada 2020.
“Struktur keuangan yang sehat membuat kinerja keuangan TAPG dalam jangka panjang dapat terjaga dengan baik. Hal tersebut juga membuat TAPG masih dapat berekspansi 1 pabrik kelapa sawit baru dengan kapasitas 30 ton/jam di tahun ini,” tutup Yosua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News