Saratoga Investama Sedaya (SRTG) bakal tebar dividen Rp 298 miliar

Kamis, 29 April 2021 | 08:45 WIB   Reporter: Vina Elvira
Saratoga Investama Sedaya (SRTG) bakal tebar dividen Rp 298 miliar


EMITEN -

 JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) menyetujui pembagian dividen sebanyak Rp 298,43 miliar atau Rp 110 per saham pada hari ini (28/4).

Presiden Direktur Saratoga Michael W P Soeryadjaya menjelaskan, konsistensi Saratoga untuk membagikan dividen kepada pemegang saham merupakan bagian dari komitmen perseroan untuk terus memberikan nilai tambah yang optimal. Hal ini menggambarkan bahwa strategi investasi Saratoga berada di jalur yang tepat.

“Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan pemegang saham yang telah memungkinkan perseroan untuk mengeksekusi setiap rencana investasi. Kami yakin bahwa keputusan pembagian dividen dan stock split ini akan menjadikan Saratoga semakin menarik sebagai partner investasi di pasar modal Indonesia,” jelas Michael dalam paparan publik virtual, Rabu (28/4). 

Baca Juga: Sejumlah emiten berencana buyback, begini rekomendasi analis

Michael berujar, di tengah kondisi pandemi covid-19 yang terjadi sejak awal tahun lalu Saratoga tetap berhasil menjaga momentum pertumbuhan portofolio investasi secara positif. Hal tersebut tercermin dari nilai aset bersih (net asset value/NAV) Saratoga yang tumbuh hingga 39% menjadi Rp 31,70 triliun. 

“Selama pandemi fokus dari strategi kami adalah mempertahankan ketahanan operasional, baik pada perusahaan induk maupun seluruh perusahaan portofolio investasi. Dengan tetap mengutamakan prinsip prudent (kehati–hatian) dalam mengelola semua risiko dan konsisten menerapkan strategi diversifikasi, kami bersyukur target ketahanan operasional dapat dicapai dengan baik,” ungkapnya. 

Dia melanjutkan, pada tahun 2020 nilai investasi Saratoga di PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik 120% menjadi Rp 10,18 triliun, dan nilai investasi di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) tumbuh 56% menjadi Rp 12,64 triliun. 

Saratoga juga berhasil membukukan pendapatan dividen di tahun 2020 sebesar Rp 750 milliar, yang sebagian besar dikontribusikan oleh portofolio Saratoga, antara lain PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan nilai Rp 215 miliar, PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG)  Rp 214 miliar, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) Rp 210 miliar, dan PT Provident Agro Tbk (PALM) sebesar Rp 105 miliar.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan, Saratoga akan terus mendukung upaya pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi akibat pandemi covid-19. Upaya tersebut dilakukan salah satunya lewat pengoptimalan di lini bisnis yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.

"Perseroan juga akan mendorong portofolio investasi untuk menjalankan ekspansi bisnis agar mampu menjangkau lebih banyak pasar dan menjadi solusi masyarakat," kata Devin. 

Seperti misalnya ekspansi PT Famon Awal Bros Sedaya (Primaya Hospital) dalam memberikan layanan medis terbaik di berbagai daerah di Indonesia. Di semester I ini, Primaya Hospital akan meluncurkan 4 rumah sakit baru untuk melengkapi 9 rumah sakit yang telah beroperasi hingga akhir tahun 2020. 

 

 

Selain mendukung perkembangan fasilitas kesehatan tanah air, Saratoga juga turut membantu percepatan digitalisasi di Indonesia. Hal itu diwujudkan melalui salah satu portofolio investasi mereka, yakni TBIG yang juga terus memperkuat infrastruktur telekomunikasinya, dengan mengakuisisi 3.000 menara dari PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST).

Untuk mendukung ekspansi portofolio investasinya, terang Devin, Saratoga juga konsisten melakukan aksi korporasi dan melakukan peningkatan investasi. Seperti di Mulia Bosco Logistik kepemilikan saham Saratoga bertambah dari 7,5% menjadi 23,7%.  Saratoga juga telah menambah kepemilikan saham di MPMX sebanyak 4,34 % di bulan ini. 

“RUPSLB hari ini selain stock split, pemegang saham juga menyetujui rencana buyback saham perseroan sebanyak-banyak 25 juta saham atau 0,92% dari saham di setor. Berbagai aksi korporasi ini merupakan komitmen Saratoga untuk mengoptimalkan setiap peluang di tengah tantangan bisnis yang masih akan sangat dinamis,” tutup Devin. 

Selanjutnya: Telat notifikasi akuisisi, KPPU denda Saratoga Investama (SRTG) Rp 1 miliar

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru