Secara kuartalan kinerja Bank Mandiri (BMRI) bertumbuh, ini rekomendasi analis

Selasa, 04 Mei 2021 | 05:55 WIB   Reporter: Achmad Jatnika
Secara kuartalan kinerja Bank Mandiri (BMRI) bertumbuh, ini rekomendasi analis


BURSA EFEK / BURSA SAHAM -   JAKARTA. Laba bersih PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) anjlok 25,2% secara year on year (yoy), tetapi naik 91,5% secara quarter on quarter (qoq) di kuartal satu 2021 menjadi Rp 5,9 triliun.

Head of Equity Research Samuel Sekuritas, Suria Dharma, dalam risetnya yang dirilis pada 29 April 2021 menilai bahwa pencapaian di kuartal satu ini cukup baik.

Terutama didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang mampu naik sebanyak 12,5% secara yoy, dibandingkan dengan kuartal empat 2020 yang masih mencatatkan penurunan 7,4% secara yoy.

Baca Juga: Kurs dollar-rupiah di BRI hari ini Senin 3 Mei 2021, cek sebelum tukar valas

Walaupun demikian, pendapatan non bunga turun tipis 1,6% secara yoy dan diikuti kenaikan biaya operasional sebesar 14,5% secara yoy, sehingga laba sebelum provisi dan pajak penghasilan (PPOP) hanya tumbuh 1,8% secara yoy.

Penurunan laba bersih dibanding kuartal satu tahun lalu menurut Suria dikarenakan kenaikan biaya provisi sebesar 55,4% secara yoy menjadi Rp 5,4 triliun, walaupun di secara qoq turun 24,9%.

Di kuartal satu, BMRI mencatatkan pertumbuhan kredit yang cukup tinggi sebesar 9,1% secara yoy, atau 10,3% secara qoq, Suria menilai hal ini didorong oleh Bank Syariah Indonesia (BRIS) yang tumbuh 90,8% secara qoq, sedangkan bank oly tumbuh 2% secara qoq.

 

 

Untuk kredit anak usaha, secara yoy tumbuh sebanyak 76,6%, sedangkan untuk kredit korporasi terkontraksi -2,0% secara yoy, walau mengalami peningkatan 3,2% secara qoq. Untuk kredit komersial dan kredit UKM masing-masing tumbuh sebanyak 5,5% dan 4,5% secara yoy.

Baca Juga: Kapan kartu debit magnetik BNI diblokir? Ini informasinya

Kredit konsumer mengalami kontraksi dengan penurunan 9,4% secara yoy dan kredit mikro yang turun tipis sebanyak 1,2% secara yoy.

BMRI juga mencatatkan non performing loan (NPL) yang relatif flat dibandingkan dengan akhir tahun 2020 dan berada di level 3,15%. Sedangkan untuk NPL coverage ratio berada di level 220,1% dengan loan to asset ratio (LAR) coverage sebesar 66,5%.

Deposito berjangka BMRI tumbuh lebih lambat sebesar 13,4%. Suria mengatakan bahwa ini menyebabkan likuiditas terjaga baik dengan loan to deposit ratio (LDR) berada di level 82,5%. Lalu, untuk cost of fund (COF) menurun menjadi 1,96%, sedangkan loan yield naik menjadi 7,38%.

Dengan kinerja Bank Mandiri kuartal satu tahun ini, Suria Dharma merekomendasikan beli dengan target harga Rp 8.000 per saham.

Selanjutnya: Laba bersih Maybank Indonesia turun 29% di kuartal I 2021

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru