Sejumlah faktor ini diprediksi akan kerek harga CPO pada 2021

Sabtu, 12 Desember 2020 | 12:07 WIB   Reporter: Hikma Dirgantara
Sejumlah faktor ini diprediksi akan kerek harga CPO pada 2021


KELAPA SAWIT -  JAKARTA. Harga minyak crude palm oil (CPO) sempat menyentuh rekor tertingginya di level RM 3.437 per ton. Namun, selepas itu, harga CPO berada dalam tren negatif. Untungnya, dua hari terakhir harga CPO berhasil kembali menguat.

Harga CPO kontrak pengiriman Februari di Bursa Derivatives Malaysia pada perdagangan Jumat (11/12) tercatat menguat tipis 0,18% ke RM 3.407 per ton

Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono menjelaskan, secara fundamental kondisi CPO saat ini masihlah baik. Dari sisi pasokan diperkirakan semakin ketat seiring badai La Nina yang belum mereda.

Berdasarkan laporan Reuters, stok CPO Malaysia pada November diperkirakan akan turun 2% dari bulan sebelumnya menjadi 1,54 juta ton, dengan tingkat produksi turun 10% ke 1,55 juta ton, menjadi yang terendah dalam 8 bulan terakhir.

Baca Juga: Indonesia siapkan dokumen gugatan terkait kebijakan RED II di WTO

"Tahun depan, sepertinya kondisi CPO masih akan sama. Dari sentimen global masih akan mendukung penguatan harga seiring adanya gelontoran stimulus yang memicu pelemahan dolar Amerika Serikat dan menguntungkan komoditas global," ujar Wahyu ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (11/12).

Sementara itu, Dorab Mistry, analis papan atas CPO memperkirakan produksi minyak sawit Malaysia pada tahun 2020 kemungkinan akan mencapai 19,2 juta ton, dengan stok Desember turun ke level 1,4 juta ton.

Selain itu, India pada pekan lalu sebagai konsumen terbesar minyak sawit global memutuskan untuk memangkas bea masuk sebesar 10 poin persentase dari 37,5% menjadi 27,5%. Pemerintah India dikabarkan mencemaskan harga minyak nabati lokal yang terlalu tinggi.

Wahyu menambahkan, diperkirakan bahwa impor minyak sawit ke India pada bulan Desember dapat meningkat menjadi sekitar 700.000-730.000 metrik ton, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 550.000-600.000 metrik ton.

"Ke depan permintaan tentu akan membaik seiring harapan dibukanya kembali ekonomi.  Ditambah lagi sebagai peer comodity, kenaikan kacang kedelai jadi yang terbaik tahun ini dan wajar diikuti oleh harga CPO yang terbang," tambah Wahyu.

Wahyu memperkirakan, pada tahun depan harga CPO akan bergerak pada rentang RM 2.500 - RM 3.800 per ton dengan frequently areanya berada di kisaran RM 3.000 per ton.

Selanjutnya: Harga CPO diprediksi akan menguat pada 2021

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru