REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Di saat emiten multifinance sedang was-was untuk merasakan dampak dari kenaikan suku bunga BI dan inflasi, beberapa emiten menunjukkan kinerja saham positif. Menyusul, kinerja pembiayaan perusahaan yang masih tumbuh.
Sebut saja, ada PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) yang sejak awal tahun ini telah mencatatkan kenaikan harga sahamnya hingga 57,80%, berdasarkan data RTI. Harga sahamnya pun ditutup Rp 1.720 pada Senin (10/10).
Direktur Keuangan Mandala Finance Christel Lasmana bilang saat ini pihaknya melihat mulai ada penurunan daya beli masyarakat yang diakibatkan oleh kondisi ekonomi global saat ini seperti inflasi, kenaikan suku bunga BI rate, dan kenaikan harga BBM.
Untungnya, Mandala Finance mencatat masih ada pertumbuhan untuk penyaluran pembiayaan hingga September 2022 sekitar 13,5% secara tahunan. Itu berarti, dalam periode tersebut, Mandala Finance telah menyalurkan senilai Rp 4 triliun.
Baca Juga: Harga Batubara Diprediksi Naik, Analis Rekomendasi Beli 3 Saham Ini
“Kami tetap fokus dalam meningkatkan kinerja bisnis tentunya dengan menyalurkan pembiayaan yang sesuai dengan mitigasi risiko,” ujar Christel.
Emiten lainnya yang juga masih mencatat ada pertumbuhan sepanjang tahun ini yaitu PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN). Hingga penutupan pasar pada awal pekan ini, saham Clipan Finance sudah naik 23,20% bila dihitung sejak awal tahun 2022 ke level Rp 308.
Kenaikan saham tersebut pun seiringan dengan kinerja pembiayaan Clipan Finance yang juga meningkat di September 2022. Adapun, Clipan Finance telah menyalurkan pembiayaan di periode tersebut senilai Rp 5,17 triliun atau naik 121,6% secara tahunan.
“Tapi masih ada tantangan seperti kenaikan suku bunga bank dan persaingan bisnis yang cukup ketat di multifinance,” ujar Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo.
Tak mau kalah, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) yang memiliki aset besar senilai Rp 23,81 triliun juga masih mencatatkan pertumbuhan harga saham sepanjang tahun ini. Saat ini, harganya senilai Rp 8.300 atau naik 7,79% sejak awal tahun.
Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana bilang secara fundamental emiten-emiten multifinance yang kebanyakan bergerak di bisnis kendaraan bermotor masih merasakan cipratan untung dari naiknya penjualan kendaraan bermotor.
Hanya saja, kenaikan tersebut bakal semakin terbatas di sisa tahun ini dengan adanya kenaikan suku bunga. Meskipun, Wawan melihat dampak signifikan baru akan terlihat di tahun depan.
Baca Juga: Beri Rating Overweight pada Sektor Perbankan, Ini Saham-saham Jagoan Mirae Asset
“Rasanya kalau di laporan keuangan kuartal III ini masih bisa tumbuh mereka, jadi fundamental masih bisa menarik tahun ini” ujar Wawan.
Untuk kinerja sahamnya, Wawan melihat Mandala Finance memang menjadi emiten multiifinance yang memiliki kenaikan terbesar di tahun ini. Sayangnya, kapitalisasi dari emiten ini masih tergolong kecil.
Oleh karenanya, Wawan lebih merekomendasikan saham Adira Finance. Alasannya, saham anak usaha Bank Danamon dikenal terkait konsistensi dalam memberikan dividen bagi pemegang sahamnya.
“Adira ini harganya lebih murah dari sisi value, jadi book value-nya Adira Finance masih 0,9 kali di bawah rata-rata industri yang di level 2 kali,” imbuh Wawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News