Sepanjang 2020, Wijaya Karya (WIKA) raup pendapatan sebesar Rp 16,54 triliun

Jumat, 26 Maret 2021 | 16:35 WIB   Reporter: Benedicta Prima
Sepanjang 2020, Wijaya Karya (WIKA) raup pendapatan sebesar Rp 16,54 triliun


EMITEN -  JAKARTA. Kinerja PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) di tahun 2020 cukup terdampak pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari penjualan WIKA yang hanya Rp 16,54 triliun di tahun lalu. Asal tahu saja, pada tahun 2019, WIKA masih berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp 27,21 triliun.

Sementara itu, laba bersih WIKA sepanjang tahun lalu tercatat sebesar Rp 322,34 miliar pada tahun 2020. Padahal di tahun sebelumnya, laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk yang dicetak perusahaan mencapai Rp 2,19 triliun. 

Walau begitu, Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengungkapkan bahwa kinerja WIKA di tahun lalu cenderung lebih tinggi dari target yang dibuat perusahaan. Mengingat, realiasai laba bersih mencerminkan 54,81% lebih tinggi dari review target akibat penyebaran pandemi Covid-19. 

Kontribusi terbesar dari penjualan didapat dari sektor infrastruktur dan gedung yang kemudian diikuti secara berturut-turut oleh sektor industri, energi & industrial plant serta properti.

Namun, jika dibandingkan dengan kinerja WIKA pada tahun 2019, maka pendapatan perusahaan turun 39,21% dari sebelumnya Rp 27,21 triliun. Sementara itu, pada tahun 2019, 

Dia menambahkan, meskipun berada di tengah pandemi Covid-19, kondisi keuangan WIKA terbukti tetap sehat yang tercermin lewat arus kas positif dari aktivitas operasinya sebesar Rp 141,28 miliar.

Kinerja WIKA , anggota indeks Kompas100 ini, yang melampaui ekspektasi ini dimaknai oleh sebagai buah dari kemampuan adaptif dan budaya inovatif yang telah lama tertanam sekaligus berbagai langkah untuk menciptakan efisiensi.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) masih kaji aset yang akan ditawarkan ke LPI

 

 

 

“Kami ingin memastikan bahwa kondisi WIKA tetap sehat dimana langkah yang kami ambil adalah melakukan proses bisnis yang adaptif dan tangguh bertahan di tengah pandemi. Sebagai kontraktor, WIKA pun membangun komunikasi aktif dan berusaha untuk menyelaraskan kepentingannya dengan kepentingan pemilik proyek. Dengan demikian, schedule maupun progres proyek tetap terjaga dan meminimalisasi terjadinya cost overrun,” jelas Agung dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (26/3).

Berbagai langkah efisiensi juga ditempuh dengan melakukan penghematan biaya usaha dan operasional. Langkah ini diambil salah satunya untuk menjaga agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya. “Kami percaya SDM jadi modal utama untuk menggerakkan bisnis WIKA sehingga kelak siap lepas landas ketika kondisi semakin membaik,” ujar Direktur Utama.

Asal tahu saja, di tahun ini WIKA menargetkan untuk memperoleh kontrak baru sebesar Rp 40,12 triliun dengan target perolehan kontrak di tangan (order book) sebesar Rp 115,02 triliun.

“Proyek-proyek tersebut menjadi modal produksi hingga beberapa tahun mendatang, sehingga dengan kapasitas yang ada sekarang, WIKA akan terus tumbuh,” pungkas Agung.

 

Selanjutnya: Indocement (INTP) alokasikan capex hingga Rp 1,1 triliiun tahun ini, intip penggunaan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru