IHSG - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tercatat turun 4,18% sejak awal tahun hingga Selasa (29/12). Tapi, IHSG sudah melonjak 54,31% dari level terendah tahun ini 3.911,72 pada Maret lalu.
Beberapa sektor saham menjadi pilihan analis pada tahun 2021 mendatang sejalan dengan harapan kian membaik ekonomi global maupun domestik. Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, sektor infrastruktur yang terkait dengan konstruksi dan telekomunikasi cukup menarik untuk tahun depan.
Selain itu, investor juga dapat mempertimbangkan sektor perbankan. Pemulihan dari kinerja keuangan dapat berdampak pada melandainya non performing loan (NPL) di tahun depan.
“Membaiknya permintaan diharapkan dapat mendorong kinerja sektor riil pada fase ekspansi, hal ini tentu menjadi harapan terhadap membaiknya kinerja kredit di tahun depan,” kata Okie kepada Kontan.co.id, Selasa (29/12).
Baca Juga: Dana asing bergerak ke sektor saham yang lebih cuan
Okie mengungkapkan, sektor saham barang konsumsi yang terbilang defensif selama pandemi ini juga masih menarik untuk tahun depan. Hanya saja dia memandang potensi pertumbuhannya tak signifikan.
Beberapa saham-saham yang menjadi pilihan Okie meliputi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Dia menyarankan pelaku pasar untuk bisa melakukan pembelian bertahap pada saham-saham tersebut.
Okie memasang target harga Rp 4.160 untuk TLKM, EXCL dengan target Rp 3.380 per saham, BBRI dengan target Rp 4.740, BBCA dengan target harga Rp 35.600, dan BMRI dengan target harga Rp 7.850 per saham.
Hal senada juga disampaikan oleh Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr. Dia mengungkapkan bahwa sektor-sektor cyclical memiliki prospek yang lebih baik untuk 2021.
Baca Juga: IHSG melesat 54% dalam 9 bulan terakhir, begini proyeksi untuk tahun depan
“Karena sektor cyclical diekspektasi lebih outperform di tengah pertumbuhan ekonomi. Meski, tidak apa juga masukkan saham defensif ke portfolio untuk diversifikasi,” tutur Zamzami, Selasa (29/12).
Zamzami menambahkan, sektor pilihan untuk tahun depan meliputi perbankan, semen, pertambangan logam, telekomunikasi, dan CPO. Menurut dia, pendorong utama saham-saham tersebut yakni meningkatnya harga komoditas seiring dengan pemulihan ekonomi.
Dia menjagokan market leader dari masing-masing sektor tersebut seperti BBCA, INTP, EXCL, AALI, dan ANTM. Zamzami merekomendasikan investor untuk mulai cicil beli dan akumulasi beli ketika harga terkoreksi. Adapun target harga untuk BBCA Rp 35.500, INTP dengan target harga Rp 18.000, EXCL dengan target harga Rp 3.600, AALI dengan target Rp 12.700, dan ANTM Rp 2.150 per saham.
Baca Juga: Investasi obligasi 2021, diversifikasi ke obligasi korporasi untuk mengejar yield
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News