REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Kinerja keuangan dan pergerakan saham sektor barang konsumen primer (consumer non-cyclicals) masih menarik. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga menjadi katalis positif pendongkrak sektor ini.
Konsumsi rumah tangga berkontribusi 51,87% terhadap perekonomian nasional. Sepanjang tahun 2022, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,93%, jauh lebih tinggi dibandingkan level kenaikan 2,02% pada 2021.
Equity Research Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti memperkirakan konsumsi rumah tangga masih akan tumbuh pada tahun ini. Ada tiga katalis utama yang bakal mendorong konsumsi di dalam negeri.
Baca Juga: IHSG Turun 0,07% ke 6.930 Pada Sesi I Rabu (8/2), MEDC, MDKA, UNVR Top Ganiners LQ45
Pertama, tingkat inflasi tahunan yang cenderung stabil, bahkan inflasi inti mengalami penurunan. Kedua, kenaikan upah minimum yang bisa menjadi katalis untuk menjaga daya beli masyarakat.
Ketiga, konsumsi domestik bisa terangkat oleh momentum tahun politik.
"Kami lihat setidaknya di kuartal II-2023 akan mulai meningkat likuiditas di pasaran dengan belanja politik," kata Desy kepada Kontan.co.id, Selasa (7/2).
Secara bisnis, katalis lainnya adalah penurunan harga komoditas bahan baku, terutama bagi emiten di segmen food & baverage (F&B). Pada tahun lalu, lonjakan harga komoditas bahan baku seperti gandum telah memangkas margin laba. Pada tahun ini, harga komoditas sudah melandai.
Menurut Desy, keempat faktor tersebut akan membawa sentimen positif bagi emiten dan saham sektor barang konsumen primer.
"Sektor consumer masuk dalam coverage kami di tahun ini mengingat optimisme yang terbangun dengan ekonomi yang tumbuh lebih kuat," imbuh Desy.
Desy menjagokan tiga segmen emiten di sektor ini. Saham pilihan Desy di perkebunan atau sawit adalah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Dharma Sayta Nusantara (DSNG). Target harga masing-masing di Rp 8.500, Rp 1.250, dan Rp 750.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham BBNI, SMGR, BRPT, INTP, MMLP untuk Perdagangan Rabu (8/2)
Di segmen unggas atau poultry, Desy memilih saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dengan target harga Rp 2.000 dan saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dengan target harga Rp 6.700.
Selanjutnya di segmen F&B, Desy merekomendasikan duo Indofood, yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Target harga masing-masing di Rp 8.700 dan Rp 12.000.
INDF dan ICBP pun masih memimpin pasar dilihat dari sisi revenue sepanjang tahun. Secara umum, Desy menilai saham-saham yang disebutkan di atas cocok untuk investasi jangka pendek hingga panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News