Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Mencatat Pendapatan Sebesar Rp 1,95 Triliun pada 2021

Rabu, 06 April 2022 | 08:15 WIB   Reporter: Aris Nurjani
Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Mencatat Pendapatan Sebesar Rp 1,95 Triliun pada 2021


EMITEN - JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mencatat pendapatan sebesar Rp 1,95 triliun pada 2021. Laba ini naik 83,79% dibandingkan dengan tahun 2020 sekitar Rp 1,06 triliun.

Pendapatan bersih AMRT tercatat naik 11,97% secara tahunan, dari Rp 75,82 triliun pada 2020 menjadi Rp 84,90 triliun pada 2021. Kenaikan laba sepanjang tahun 2021 didorong oleh naiknya pendapatan perusahaan.

Berdasarkan penyebaran operasional, wilayah Jawa di luar Jabodetabek menjadi penyumbang terbesar pendapatan yakni Rp 32,67 triliun, kawasan luar Jawa Rp 27,97 triliun, dan Jabodetabek sebesar Rp 24,75 triliun.

Baca Juga: Tuntutan Kemajuan Industri Ritel di Era Digital, Alfamart Andalkan Alfagift

Beban pokok pendapatan meningkat 11,27% menjadi Rp 67,22 triliun dari Rp 60,14 triliun di tahun 2020. Laba kotor juga meningkat dari Rp 15,41 triliun menjadi Rp 17,68 triliun pada tahun 2021 atau meningkat 14,71%.

Total aset AMRT juga mengalami meningkat dari Rp 25,97 triliun pada 2020 menjadi Rp 27,49 triliun pada 2021, dan aset likuid meningkat menjadi Rp 14,21 triliun dari sebelumnya Rp 13,55 triliun. Aset tidak likuid meningkat dari Rp 12,41 triliun menjadi Rp 13,28 triliun.

Hingga 2022, perseroan menargetkan membuka sekitar 800 hingga 1.000 gerai baru dengan alokasi belanja modal Rp 3,4 triliun hingga Rp 3,5 triliun. Belanja modal disiapkan tidak hanya untuk pembukaan gerai baru, tetapi juga untuk perpanjangan kontrak gerai yang sudah habis masa berlakunya.

Perusahaan akan fokus membuka gerai baru di luar Jawa karena potensi pasarnya yang besar. Dengan rencana ekspansi dan optimisme pemulihan ekonomi pada tahun 2022, AMRT menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 8% - 10% pada tahun 2021.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan pospek AMRT kedepan masih memiliki potensi mencatatkan kinerja positif pada tahun ini, didorong dari pulihnya mobilitas masyarakat, terlebih AMRT terus melakukan ekspansi store ke wilayah Indonesia timur dan pengembangan bisnis digital alfagift yang akan berdampak pada peningkatan pangsa pasar AMRT.  

"Untuk prospek sahamnya saat ini masih memiliki potensi naik terlebih saat ini AMRT sudah mencapai target kami di Rp 1510. Secara valuasi P/E masih di bawah rata rata 5 tahun dan secara teknikal saat ini saham AMRT sudah breakout," ujar Abdul kepada Kontan.co.id

Abdul menjelaskan pemulihan ekonomi akan terus berlanjut, didorong oleh pemulihan daya beli konsumen sebagaimana tercermin dalam inflasi dan penjualan ritel. 

"Pada sepanjang tahun 2021, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi 3,69% dibandingkan tahun 2020 sebesar 2,07%. Pertumbuhan ekonomi tahun ini juga diikuti dengan perbaikan pada data inflasi pada bulan Desember 2021 tercatat sebesar 1,87% sedangkan pada februari 2022 data inflasi tercatat 2,06%," ujar Abdul 

Penurunan angka kasus COVID-19 telah membuat kegiatan umum kembali normal, terutama dalam ritel, rekreasi, grosir dan farmasi. Abdul melihat terjadi perbaikan kinerja AMRT selama sembilan bulan pertama tahun 2021 mengalami peningkatan seiring dengan pemulihan mobilitas publik. Pendapatan AMRT tercatat meningkatkan di Rp 63.1 triliun atau tumbuh 12% secara tahunan dibandingkan September 2020 sebesar Rp 56,4 triliun.

Analis Sucor Sekuritas Benyamin Mikael mengatakan secara konservatif mengharapkan pendapatan AMRT sepanjang tahun 2022 tumbuh 8,7% secara tahunan didorong oleh 800 penambahan toko dan 4% pertumbuhan penjualan bersama (SSSG). 

"Di sisi lain, kami mengharapkan target pertumbuhan pendapatan tumbuh 8% hingga 10% di sepanjang tahun 2022, AMRT menargetkan 5% pertumbuhan penjualan bersama (SSSG) dengan 800 hingga 1.000 toko tambahan pada tahun 2022," ucap Benyamin 

Baca Juga: Minyak Goreng Palsu Beredar, Begini Cara Cek Keasliannya

Abdul mengatakan perekonomi terus tumbuh terlihat pada perdagangan grosir & eceran tumbuh secara signifikan sebesar 13,9% secara tahunan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuaratal keempat pada 2021 tumbuh sebesar 5,02% secara tahunan dan 1,06% secara kuartal, pada sepenjang tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 3,69% bila dibandingkan sepanjang tahun 2020 sebesar 2,07%.

"Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, berdasarkan bidang bisnis perdagangan grosir dan eceran tumbuh secara signifikan di kuartal keempat 2021 sebesar 13,9% dibandingkan kuaratal keempat pada 2020 sekitar 2,2%. Di sisi lain, penjualan eceran Januari 2022 tumbuh 15,9% dibandingkan Desember 2021 sebesar 13,8%. Komposisi makanan dan tembakau melambat sedikit menjadi 23,8% secara tahunan dibandingkan Desember 2021 sekitar 23,9% secara tahunan," ucap Abdul

Perbaikan ekonomi didorong oleh pemulihan ekonomi dan pelonggaran pembatasan PPKM oleh pemerintah. Seiring dengan pertumbuhan penjualan ritel pada tahun 2021, Abdul memperkirakan pertumbuhan toko kelontong Indonesia pada tahun 2021 akan tumbuh di atas 9% hingga 10% atau lebih tinggi dari tahun 2016.

Pertumbuhan signifikan dari data pangan tidak diikuti oleh data perdagangan modern yang hanya tumbuh 2,1% sampai September 2021. Pertumbuhan perdagangan Modern didorong oleh pertumbuhan minimarket, di mana pertumbuhan minimarket hingga September 2021 sebesar 5,1%, sementara pasar super/hyper menurun 7,2%. 

"Kami memperkirakan pertumbuhan minimarket masih akan tumbuh, didorong oleh strategi perusahaan untuk terus mengembangkan bisnis digital, dan ekspansi di luar jawa." tutur Abdul

Abdul mengatakan untuk kinerja AMRT tercatat diatas proyeksi. dimana untuk penjualan kami memperkirakan sebesar Rp 83.8 triliun pada 2021 atau lebih besar 1.27% dari proyeksi dan untuk laba bersih tumbuh 23% dari proyeksi 2021. Kinerja AMRT juga didukung dari kenaikan segment food yang mana tumbuh lebih dari 17.3% secara tahunan.

Pengembangan bisnis digital

Benyamin mengatakan AMRT pada tahun 2022 akan fokus mendorong jumlah pengguna Alfagift. Berdasarkan data pada januari 2022 Alfagift memiliki sekitar 11,82 juta total download dan 3,3 juta pengguna aktif bulanan. 

AMRT juga bertujuan membuat Alfagift tidak hanya menjadi platform pelanggan untuk beralih belanja dari offline ke online, tetapi juga untuk mendapatkan potensi penjualan baru. Saat ini, total saluran online memberikan kontribusi 2,6% hingga 2,7% dari total penjualan.

Abdul percaya bahwa pengembangan jalur bisnis digital serta ekspansi toko ke Indonesia timur dapat meningkatkan konsumen AMRT. 

"Pengembangan bisnis Digital menjadi kesempatan untuk memperluas pasar. AMRT terus mengembangkan aplikasi digital seperti Alfagift yang menyediakan layanan belanja bagi konsumen.Seperti dalam aplikasi Alfagift menyediakan beberapa fitur seperti pengiriman Sameday & COD, Alfamart Promo & katalog, Alfagift produk khusus dan promosi, dan Gamification di mana permainan yang memberikan hadiah kepada para anggotanya," kata Abdul 

Baca Juga: Jelang Pencatatan Saham, GOTO Gelontorkan Rp 310 Miliar untuk Mitra

AMRT terus mengembangkan bisnis digital melalui Alfagift dan memperluas pembayaran digital melalui beberapa rekan seperti Shoppepay, Gopay, Link AJA, DOKU, dan lain-lain. AMRT juga mitra dengan Bank Aladin (Bank) untuk sistem pembayaran.

Abdul mengatakan melakukan ekspansi ke wilayah Indonesia timur, AMRT akan mengalokasikan pengeluaran modal sebesar Rp 3,5 triliun di mana perusahaan menargetkan untuk membuka 800 hingga 1000 toko offline pada tahun 2022. Selain membuka outlet baru, CAPEX juga akan dialokasikan untuk ekstensi sewa toko. 

"Pertumbuhan toko AMRT di Greater Jakarta sebesar 27,6%, dan untuk daerah jawa adalah 40,3%, dan untuk daerah luar jawa adalah 32,1%. Toko-toko AMRT di wilayah timur mencakup daerah Manado, Makassar, Lombok, Ambon, Kendari, dan Palu," ujar Abdul

Benyamin mengatakan daya beli masyarakat bisa saja menghambat pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2022 lantara akibat kenaikan tarif PPN dari 10% menjadi 11%, kenaikan upah minimum provinsi (UMP) untuk tahun 2022 yang rata-rata hanya 1% dan potensi inflasi mendorong biaya kenaikan harga bensin akibat kenaikan harga minyak.

Analis PT Verdhana Sekuritas Indonesia Jody Wijaya merekomendasikan Buy kepada saham AMRT dengan target Rp 1600 per saham, sementara Abdul merekomendasikan ADD saham AMRT dengan target harga Rp 1.510 per saham. 

Benyamin merekomendasikan Buy dengan target akhir Rp 1.700 per-saham. Kami menyukai AMRT mengingat pertumbuhan pendapatan yang solid, arus kas yang kuat, dan perusahaan kas bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru