Tahun 2023, PTPP Masih Fokus Garap Proyek yang Didanai Pemerintah dan BUMN

Kamis, 13 April 2023 | 06:30 WIB   Reporter: Vina Elvira
Tahun 2023, PTPP Masih Fokus Garap Proyek yang Didanai Pemerintah dan BUMN


EMITEN - JAKARTA. Emiten konstruksi pelat merah, PT PP Tbk (PTPP) bakal menggarap cukup banyak proyek selama tahun 2023 ini.

Hal itu mengingat perolehan kontrak baru di tahun 2022 yang mencapai Rp 31 triliun. Di mana, sebagian besar dari proyek yang didapat tersebut bakal mulai dikerjakan pada tahun 2023. 

"Sebagian besar kami akan produksi di tahun 2023 dan sebagian ada di tahun 2024. Di samping itu kami juga akan cari proyek (baru) lagi di tahun 2023," ungkap Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, dalam acara Konferensi Pers RUPST PTPP di Jakarta Rabu (12/4). 

Jika diperinci, 83% perolehan kontrak baru PTPP sepanjang 2022 berasal dari sektor konstruksi, 13% dari EPC, 3% dari property & realty, dan sektor lainnya sebesar 1%. Sedangkan proyek yang telah didapatkan antara lain, Terminal Kalibaru, Vale Paket Bahodopi, Tol Probowangi, Pipeline Semarang Batang, dan Proyek Patimban.

Baca Juga: Gelar RUPST, PTPP Tak Bagikan Dividen dari Laba Bersih 2022

Untuk menghadapi tahun 2023 ini, PTPP masih berfokus untuk menggarap proyek-proyek yang didanai oleh pemerintah dan juga BUMN. Adapun, sektor-sektor yang diincar meliputi pembangunan gedung, infrastruktur, dan juga EDC.

"Tentunya proyek-proyek ini yang kami pastikan dari sisi manajemen risiko dan cashflow jadi poin utama kami untuk mendapatkan proyek dan mengelola proyeknya," sebutnya. 

Salah satu proyek pemerintah yang jadi fokus PTPP saat ini adalah pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Beberapa proyek IKN yang dipegang PTPP di antaranya, pembangunan Gedung Kantor Presiden di Kawasan Istana Presiden senilai Rp 773,01 miliar dan Istana Negara dan Pengadilan Upacara di Wilayah Istana Presiden senilai Rp 664,27 miliar.

Pada tahun ini PTPP ingin meraih pertumbuhan nilai kontrak baru hingga 10% dibandingkan realisasi tahun lalu.

 

 

"Kami konsentrasi benar-benar lebih majority di area BUMN dan APBN yang mana secara likuiditasnya pasti jelas bagus, karena saat ini swasta masih belum terlalu banyak dan praktis relatif masih berhenti," jelasnya. 

Sedangkan dari sisi kinerja keuangan, PTPP mengincar angka pertumbuhan pendapatan sekitar 8%-9% secara tahunan, dengan pertumbuhan laba bersih berkisar 10%-15% dari realiasasi laba bersih di tahun 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru