tahun depan, Logindo (LEAD) ingin tekan rugi bersih jadi US$ 1 juta - US$ 2 juta

Rabu, 23 Desember 2020 | 07:00 WIB   Reporter: Muhammad Julian
tahun depan, Logindo (LEAD) ingin tekan rugi bersih jadi US$ 1 juta - US$ 2 juta


EMITEN - JAKARTA. PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) ingin memperbaiki kinerja bottom line di tahun 2021. Emiten jasa kapal angkutan untuk eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) di wilayah lepas pantai alias offshore support vessels (OSV) tersebut pada tahun depan menargetkan bisa menekan rugi bersih ke angka US$ 1 juta - US$ 2 juta, lebih baik dari target rugi bersih tahun ini yang dipatok di bawah US$ 5 juta.

Perbaikan pada sisi bottom line diharapkan bisa ditopang oleh permintaan jasa OSV yang stabil. Sekretaris Perusahaan PT Logindo Samudramakmur Tbk, Adrianus Iskandar mengatakan, pihaknya berharap agar permintaan jasa OSV pada tahun depan tidak mengalami penurunan, sejalan dengan target produksi migas SKK Migas yang tidak turun di tahun 2021.

Melihat kondisi tersebut, LEAD menargetkan angka rata-rata utilisasi kapal yang kurang lebih sama dengan angka rata-rata utilisasi tahun ini, yaitu sekitar 72%-75% dari total armada kapal LEAD yang berjumlah 44 unit. Sementara untuk target topline, LEAD membidik pertumbuhan mini.

“(Target) top line-nya sedikit lebih tinggi 5% (dari target 2020). Kami memfokuskan utilisasi kapal yang lebih  besar dengan harga sewa lebih besar, sehingga walaupun persentase utilisasi sama, target pendapatan sedikit lebih tinggi,” ujar Adrianus kepada Kontan.co.id, Selasa (22/12).

Baca Juga: Kinerja Logindo Samudramakmur (LEAD) naik di kuartal III-2020, ditopang kontrak baru

Meski begitu, LEAD juga menyadari bahwa perusahaan mesti mewaspadai ketidakpastian iklim bisnis pada tahun depan, sebab sejauh ini dampak pengadaan vaksin Covid-19 terhadap iklim bisnis pada tahun depan masih belum pasti.

Makanya, untuk menyiasati ketidakpastian tersebut, LEAD bakal terus gencar mengejar kontrak-kontrak baru. Saat ini, LEAD tengah mengikuti proses tender jasa OSV dari pihak Pertamina Hulu Energi NSO dan Pertamina  Hulu Mahakam.

Kalau ditotal, kontrak yang ditenderkan dalam kedua ‘beauty contest’ tersebut mencapai sekitar US$ 10 juta. Jangka waktu kontraknya bervariasi, ada yang untuk 8 bulan, ada pula yang memiliki jangka waktu 3 tahun.

Artinya, semisal LEAD berhasil memenangkan tender, sebagian pendapatan yang dihasilkan dari jasa OSV pada kontrak tersebut akan sudah bisa masuk ke dalam pembukuan kinerja LEAD untuk tahun buku 2021. Selain itu, LEAD juga berencana mengikuti tender-tender kontrak OSV baru lainnya pada tahun depan untuk menjaga kinerja top line.

Selain mengandalkan pendapatan yang stabil, optimisme LEAD untuk menekan rugi bersih juga berdasar pada adanya penurunan bunga pinjaman perusahaan. Adrianus berujar, LEAD melakukan restrukturisasi pinjaman dengan 2 kreditur, yaitu Bank UOB dan DBS Singapura pada Maret 2020 lalu. Dengan demikian, beban bunga yang mesti ditanggung perusahaan kini lebih rendah dibanding sebelumnya.

Tahun depan, LEAD berencana menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 1, 8 juta dari kas internal perusahaan. Dana capex tersebut rencananya diperuntukan untuk membiayai perawatan armada kapal perusahaan guna menghindari kerusakan yang tidak diinginkan.

“(Capex) hanya untuk docking dan belum ada (rencana) pembelian kapal baru,” imbuh Adrianus.

 

Selanjutnya: Logindo Samudramakmur (LEAD) menahan ekspansi di tengah pandemi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru