INDUSTRI BAN - JAKARTA. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) berupaya memperkuat kinerjanya pada 2023. Maka dari itu, GJTL menggelontorkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 40 juta-US$ 50 juta pada tahun ini.
Finance Director Gajah Tunggal Kisyuwono mengatakan, capex tersebut diprioritaskan untuk peningkatan kualitas mesin-mesin produksi GJTL melalui adopsi teknologi terbaru. Hal ini perlu dilakukan mengingat industri ban terus berkembang mengikuti kemajuan zaman.
“Kami harus lakukan penggantian mesin dengan menyesuaikan produk yang dibutuhkan,” tukas dia dalam paparan publik, Kamis (15/6).
Baca Juga: Andalkan Pasar Replacement, Gajah Tunggal (GJTL) Incar Penjualan Tumbuh 15% di 2023
GJTL pun telah merealisasikan penggunaan capex-nya sekitar US$ 7 juta-US$ 8 juta per kuartal pertama lalu.
Lebih lanjut, GJTL belum memiliki rencana untuk ekspansi membangun pabrik baru dalam jangka pendek. Hal yang paling memungkinkan dilakukan GJTL adalah menambah kapasitas produksi di pabrik yang beroperasi saat ini. Apalagi, salah satu fasilitas produksi GJTL untuk ban radial truk dan bus sudah mencapai 96% dengan kapasitas terpasang 2.500 ban per hari.
Selain ban radial truk dan bus, GJTL juga memiliki fasilitas produksi ban radial mobil penumpang dengan kapasitas terpasang 55.000 ban per hari dan utilisasi 69%. Ada pula fasilitas produksi ban sepeda motor yang memiliki kapasitas terpasang 95.000 ban per hari dengan utilitas terkini 78%.
Tak ketinggalan, GJTL memiliki fasilitas produksi ban bisa dengan kapasitas terpasang 14.500 ban per hari dan utilitasnya saat ini 79%.
Sekadar catatan, GJTL meraih kenaikan penjualan 5,21% year on year (YoY) menjadi Rp 4,44 triliun pada kuartal I-2023. EBITDA GJTL ini juga naik 32,97% YoY menjadi Rp 605 miliar pada saat yang sama. Manajemen GJTL pun membidik pertumbuhan penjualan sekitar 10%-15% pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News