Tahun Lalu Raup Laba, Cek Rekomendasi Saham Matahari Department Store (LPPF)

Senin, 07 Maret 2022 | 07:20 WIB   Reporter: Kenia Intan
Tahun Lalu Raup Laba, Cek Rekomendasi Saham Matahari Department Store (LPPF)


REKOMENDASI SAHAM -  JAKARTA. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mampu membalikkan kinerja di tahun lalu. Mengutip laporan keuangan, LPPF mencetak pendapatan bersih hingga Rp 5,58 triliun di 2021. Jumlah tersebut naik 15,52% dibanding akhir tahun 2020 yang tercatat Rp 4,83 trilin.

Penjualan eceran masih berkontribusi paling tinggi hingga Rp 3,4 triliun. Selain itu, ada kontribusi dari penjualan konsinyasi-bersih yang tercatat Rp 2,16 triliun dan pendapatan jasa yang mencapai Rp 11,32  miliar.

Dilihat dari segmenya, penjualan di Jawa masih mendominasi hingga Rp 3,18 triliun. Menyusul, penjualan dari Sumatera dan Kalimantan yang berkontribusi masing-masing Rp 1,08 triliun dan Rp 1,07 triliun. Adapun dari lainnya tercatat Rp 229,16 miliar.

Kenaikan dari sisi top line mengerek bottom line-nya. Tercatat, LPPF mengantongi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 912,85 miliar di 2021. Laba ini jauh lebih baik dibanding tahun 2020 yang menanggung rugi hingga Rp 873,18 miliar.

Baca Juga: Matahari Department Store (LPPF) Akan Buka Minimal 10 Gerai Tahun Ini

Mencermati kinerja LPPF sepanjang tahun 2021, Mirae Asset Sekritas Indonesia Christine Natasya menyebutkan, laba LPPF berada di atas ekpektasi Mirae dan ekspektasi konsensus. Laba LPPF yang mencapai Rp 912,85 miliar itu mencerminkan 166% dari proyeksi Mirae dan 160% dari  proyeksi konsesus.

Christine mencermati, LPPF memang banyak melakukan optimisasi opex. Salah satunya,  hanya mempekerjakan staf tambahan saat peak season. Di sisi lain, LPPF meluncurkan multitasking proyek untuk penguarangan biaya.

LPPF juga diuntungkan dengan kebijakan pemerintah mengenakan safeguard duty atawa Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMPT) agar produsen lokal dapat lebih kompetitif dibanding barang impor. Asal tahu saja, kurang lebih 90% produk LPPF berasal secara lokal. Melihat hal ini,  LPPF dipercaya memiliki ruang lebih untuk meningkatkan harga jual atau merebut pangsa pasar.

Di tahun 2021, LPPF mencatatkan Same Store Sales Growth (SSSG) hingga 22,4%. Adapun unit per transaksi yang meningkat menunjukkan adanya kesediaan konsmen menghabiskan lebih banyak uang per transaksi

"Dengan pemulihan lalu lintas di dalam toko, kami percaya bahwa penjualan secara keseluruhan akan terus menguat," jelas Christine dalam risetnya, Jumat (4/6).

Melihat adanya pemulihan kunjungan yang kuat dan kepercayaan tehadap manajemen dapat mencapai penjualan signifikan di momentum Lebaran tahun ini, Mirae Asset Sekuritas Indonesia meningkatkan saran terhadap saham LPPF menjadi buy dengan target harga Rp 5.900 per saham.

Sekadar infomasi, di tahun 2022 ini, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan pendapatan LPPF bisa mencapai Rp 6,89 triliun. Adapun laba bersihnya bisa menyentuh Rp 1,27 triliun.

Sementara dilihat secara teknikal, Analis Phillip Sekuritas Indonesia  Joshua Marcius mengungkapkan, pergerakan saham LPPF masih dalam dalam pola bullish continuation pattern secara timeframe daily.

Selain itu, LPPF juga juga melakukan breakout terhadap pola falling wedge sejak tanggal 18 Februari 2022, serta masih bergerak di atas upper trendline pola falling wedge. Adapun stochastic  mengarah ke atas pada area overbought.

Hal ini mengindikasi adanya peluang saham LPPF untuk mengalami penguatan sampai ke area resistance 5.720-5.780 dengan support yang dapat dipertimbangkan pada area 4.020.

" Rekomendasi yang disarankan atas saham LPPF adalah buy on weakness supaya manajemen risiko trading-nya dapat terjaga dengan baik," kata Joshua kepada Kontan.co.id.

Asal tahu saja, pergerakan saham LPPF memang cenderung menguat sejak awal tahun atau year to date (ytd). Saham LPPF tercatat menguat 31,33% ke 5.450 per saham pada penutupan perdagangan Jumat (4/2).

Baca Juga: Berkomitmen Bagikan Dividen, Ini Rencana Matahari Department Store (LPPF)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru