EMITEN - JAKARTA. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) memastikan akan terus melakukan ekspansi berupa penambahan jaringan rumah sakit baru.
Daniel Phua, Direktur Siloam International Hospitals menyampaikan perluasan jaringan menjadi salah satu dari empat strategi pilar pertumbuhan yang diterapkan oleh SILO dari tahun ke tahun. Dengan strategi ini, SILO berusaha memaksimalkan pemanfaatan rawat inap yang ada dan secara selektif membangun rumah sakit baru.
Sampai saat ini, SILO memiliki 41 rumah sakit yang tersebar di 23 provinsi seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 17 rumah sakit SILO termasuk dalam kategori ramping up atau rumah sakit yang dibuka dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Siloam International (SILO) Bagikan Dividen dan Angkat Presiden Direktur Baru
Kemudian, terdapat 13 rumah sakit kategori mature yang punya potensi tinggi untuk pertumbuhan kapasitas lebih lanjut, empat rumah sakit kategori distinct yang beroperasi di pasar khusus yang berbeda dengan profil profitabilitas tinggi, tiga rumah sakit kategori BPJS yang berarti 60% lebih pendapatannya berasal dari pasien BPJS, dan tiga rumah sakit kategori flagship atau rumah sakit mapan dengan pendapatan dan profitabilitas tinggi.
Manajemen SILO kini tengah merencanakan penambahan dua rumah sakit baru yang berlokasi di Bandung dan Surabaya. Hanya saja, belum diketahui progres pengembangan rumah sakit tersebut.
"Kami siapkan capital expenditure (capex) Rp 700 miliar tahun ini untuk ekspansi rumah sakit agar masyarakat Indonesia makin mudah mengakses fasilitas kesehatan," ujar dia dalam paparan publik, Kamis (25/5).
Selain itu, SILO juga menyediakan capex sebesar Rp 700 miliar untuk keperluan pemeliharaan (maintenance) dan perbaikan rumah sakit lama. Dana tersebut juga akan digunakan oleh SILO untuk membeli peralatan medis baru.
"Investasi pada alat kesehatan dibutuhkan karena kami mau membawa beberapa layanan medis yang mungkin belum sempat diberikan karena faktor pandemi," tukas Daniel.
Dengan demikian, secara keseluruhan, capex atau belanja modal SILO mencapai Rp 1,4 triliun pada tahun ini.
Mengutip berita sebelumnya, SILO mencetak pertumbuhan pendapatan 19,45% year on year (YoY) menjadi Rp 2,65 triliun. Pada saat yang sama, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SILO melesat 151,40% YoY menjadi Rp 249,61 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News