MEDIUM TERM NOTE / MTN - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idAA- untuk penerbitan Medium-Term Notes (MTN) Tahun 2020 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) senilai Rp 3 triliun dengan prospek stabil.
Pefindo, menyebut dana hasil penerbitan surat utang itu akan digunakan dalam mendukung pembangunan tambahan peternakan sapi perah dan perkebunan, pabrik pakan serta investasi baru pada pembangunan pusat distribusi, pabrik, dan mesin pendukung lainnya.
"Obligor dengan peringkat idAA memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan obligor lain di Indonesia," kata Pefindo dalam keterangan resmi, Jumat (6/11).
Baca Juga: Berprospek stabil, Pefindo beri peringkat idA- untuk Asuransi Tri Pakarta
Adapun tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan. Peringkat juga mencerminkan posisi pasar Ultrajaya yang kuat sebagai produsen domestik minuman susu cair dan teh Suhu Sangat Tinggi (UHT).
"Hal ini juga didukung struktur permodalan yang konservatif serta arus kas dan likuiditas yang kuat, dan produk yang terdiversifikasi dengan baik," ungkap Pefindo.
Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh eksposur terhadap fluktuasi biaya bahan baku dan persaingan yang ketat pada industri susu cair dan teh UHT. Peringkat tersebut dapat dinaikkan jika perusahaan secara signifikan memperkuat posisi bisnis dengan mendominasi pasar dan diversifikasi produk.
Hal ini harus dibarengi dengan peningkatan profitabilitas yang berkelanjutan dengan tetap mempertahankan struktur permodalan yang konservatif. Peringkat dapat turun jika terjadi penurunan kinerja, arus kas yang melemah akibat perubahan signifikan biaya operasional atau tingkat hutang untuk pembiayaan belanja modal yang lebih tinggi dari yang diproyeksikan.
Sejak didirikan pada tahun 1971, Ultrajaya adalah produsen minuman susu cair dan teh UHT terkemuka di Indonesia. Saat ini didukung oleh tiga fasilitas produksi yang berlokasi di Padalarang, Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Berprospek stabil, Pefindo tetapkan peringkat Bank Sahabat Sampoerna di level idA-
Produk Perusahaan dikategorikan ke dalam produk UHT, Susu Kental Manis (SCM), dan susu bubuk atau minuman bubuk bernutrisi (SPD). Pendapatan Perusahaan sebagian besar berasal dari penjualan produk UHT yang mencakup hampir 100% dari total penjualan ULTJ pada semester I 2020.
Per 30 Juni 2020, pemegang saham ULTJ terdiri dari Sabana Prawirawidjaja 32,12%, Prawirawidjaja Prakarsa 21,40%, PT Indolife Pensiontana 14,19%, Samudera Prawirawidjaja 3,25%, Suhendra Prawirawidjaja 0,95%, dan masyarakat 28,09%.
Selanjutnya: Berencana buyback, produsen Ultra Milk (ULTJ) siapkan dana hingga Rp 1,9 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News