RUPIAH - JAKARTA. The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya saat perdagangan rupiah tutup karena libur Lebaran. Analis memproyeksikan rupiah akan bergerak melemah dalam merespons kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS).
Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin mengatakan, pelemahan rupiah di awal pekan, Senin (9/5), tidak bisa dihindarkan. Sentimen The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin mendorong indeks dollar AS dan rupiah jadi cenderung melemah.
Sementara itu, posisi yield US Treasury tenor 10 tahun Jumat (6/5), sentuh rekor tertinggi di 3,1%.
Baca Juga: The Fed Hawkish, Harga Komoditas Kompak Melemah
Nanang mengatakan, yield US Treasury yang rekor mengindikasikan kenaikan suku bunga AS ke depan akan berlanjut dan mengerek kenaikan indeks dolar AS. Imbasnya, rupiah jadi tertekan.
Sementara, Sutopo Widodo Presiden Komisaris HFX Internasional Berjangka mengatakan, jika rupiah bergerak menguat, itu hanya akan terjadi secara tipis saja. Sutopo memproyeksikan rentang rupiah besok (9/5), di Rp 14.460 per dollar AS-Rp 14.500 per dollar AS.
Sementara, Nanang memproyeksikan rentang rupiah besok berada di Rp 14.480 per dollar AS-Rp 14.600 per dollar AS.
Baca Juga: Kurs Rupiah Masih Menguat Dalam Sepekan Meski Dibayangi Kenaikan Suku Bunga AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News