Unilever Indonesia (UNVR) telah lahirkan 40 inovasi produk selama pandemi Covid-19

Rabu, 24 Maret 2021 | 06:35 WIB   Reporter: Adrianus Octaviano
Unilever Indonesia (UNVR) telah lahirkan 40 inovasi produk selama pandemi Covid-19


EMITEN -   JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang belum berakhir menyebabkan perubahan perilaku masyarakat terutama terkait prioritas pengeluaran. Hal ini mendorong PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) untuk terus melakukan inovasi terhadap perubahan perilaku tersebut.

Dalam acara Indonesia Data and Economic Forum (IDE) 2021, Presiden Direktur Unilever, Ira Noviarti, mengatakan bahwa pihaknya terus berinovasi selama masa pandemi ini. Sepanjang tahun 2020, Ira menyebutkan bahwa sudah ada 40 inovasi produk yang dikeluarkan oleh Unilever.

“Di tahun 2020 setidaknya kami melahirkan 40 inovasi produk untuk menjawab kebutuhan pelanggan dan konsumen kami yang terus berubah, terutama dalam hal permintaan dan pola belanja,” ungkap Ira dalam keterangan pers, Selasa (23/3).

Ira mengatakan bahwa hal tersebut merupakan komitmen yang dilakukan oleh Unilever untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Terlebih, ia  bilang bahwa konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi tertinggi dengan menyumbang 57,6% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca Juga: Bisnis masih menantang, berikut rekomendasi analis untuk saham Unilever (UNVR)

Melihat tingginya permintaan pada produk-produk terkait dengan kebersihan dan kesehatan, Unilever meluncurkan produk terbaru terkait hal tersebut. Selain itu, Ira juga mengatakan inovasi produk juga dilakukan untuk mengantisipasi lemahnya daya beli masyarakat.

“Unilever Indonesia meluncurkan produk-produk dalam ukuran kemasan dan harga yang lebih ekonomis,” tambah Ira.

Menghadapi pola belanja yang serba online juga membuat Unilever mengembangkan beberapa platform digital, seperti Unilever Home Delivery, Unilever Professional dan Sahabat Warung.

Pakar Pemasaran Inventure Consulting Yuswohady juga berpendapat bahwa pandemi covid-19 menyebabkan pergeseran perilaku konsumen. Oleh karena itu, Ia menilai setiap perusahaan memang perlu melakukan inovasi.

“Setiap perusahaan, termasuk FMCG, menghadapi a whole new world dengan adanya gaya hidup, preferensi, prioritas, dan pola pengambilan keputusan pembelian konsumen yang sama sekali baru dan akhirnya melahirkan pola baru pula dalam memasarkan produk-produknya,” ungkap Yuswohady.

Selanjutnya: Bulan puasa akan jadi momentum perbaikan permintaan emiten barang konsumsi

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru