EMITEN - JAKARTA. Kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR) berhasil tumbuh sepanjang kuartal pertama 2023. UNTR mencetak laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,3 triliun. Angka ini meningkat sebesar 23% dari Rp4,3 triliun pada periode yang sama tahun 2022.
Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatan. Mengutip laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia, Selasa (18/4), pendapatan bersih konsolidasian UNTR mencapai Rp 34,9 triliun atau meningkat sebesar 25% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.
Masing-masing unit usaha yaitu mesin konstruksi, kontraktor penambangan, pertambangan batu bara, pertambangan emas, industri konstruksi, dan energi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 31%, 33%, 30%, 5%, 1%, dan kurang dari 1% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.
Secara rinci, pendapatan unit usaha mesin konstruksi naik sebesar 10% menjadi Rp 10,6 triliun dibandingkan Rp 9,7 triliun pada periode yang sama tahun 2022. Sampai dengan bulan Maret 2023, volume penjualan alat berat Komatsu tercatat sebanyak 1.791 unit atau naik 6% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1.694 unit.
Baca Juga: Era Digital Media (AWAN) Menargetkan Laba Bersih Tumbuh 100% pada Tahun 2023
Unit usaha UNTR di bidang kontraktor penambangan dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara, membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 11,7 triliun atau naik sebesar 38% dari Rp 8,5 triliun pada periode yang sama tahun 2022.
Unit usaha di bidang pertambangan batubara dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung juga mencetak kenaikan pendapatan. Didorong dengan meningkatnya rata-rata harga jual batubara, pendapatan unit usaha ini meningkat sebesar 39% dibandingkan periode yang sama di tahun 2022 menjadi Rp 10,5 triliun.
Hanya saja, pendapatan bersih unit usaha pertambangan emas sampai dengan bulan Maret 2023 turun sebesar 14% menjadi Rp 1,7 triliun. Penurunan ini sejalan dengan penurunan volume penjualan emas dari tambang emas Martabe.
Sampai dengan bulan Maret 2022, total penjualan setara emas dari tambang emas Martabe mencapai 59.000 ons atau turun sebesar 21% dari periode yang sama tahun 2022 sebesar 74.000 ons.
Baca Juga: Panorama Sentrawisata (PANR) Estimasikan Pendapatan pada Kuartal I Melonjak 350%
Terakhir, di segmen unit usaha Industri Konstruksi, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 345 miliar atau naik 26% dari Rp 274 miliar pada periode yang sama tahun 2022.
Hanya saja, ACST membukukan rugi bersih sebesar Rp 30 miliar, lebih tinggi dibandingkan rugi bersih sebesar Rp 25 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan kerugian di ACST terutama disebabkan oleh biaya pembiayaan yang lebih tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News