EMITEN - JAKARTA. Perusahaan alat berat yakni PT United Tractors (UNTR) merevisi naik target penjualan alat berat Komatsu tahun ini, dari semula 2.500-2.600 unit menjadi sekitar 3.000 unit.
Kebijakan UNTR ini bakal berdampak pada perbaikan kinerja anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini. Secara histori penjualan alat berat UNTR yang cukup moncer. “Berdasarkan hasil kuartal kedua, kami menyesuaikan target penjualan alat berat ke 3.000 unit,”terang Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K. Loebis kepada Kontan.co.id, baru-baru ini.
Analis BRIDanareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri menyebut, kenaikan target penjualan ini juga seiring harga batubara termal yang solid. Dengan demikian, manajemen memperkirakan volume penjualan Komatsu akan lebih tinggi di semester kedua ini mengingat volume penjualan Komatsu di semester pertama mencapai 1.361 unit.
Karena prinsipal Komatsu hanya dapat menyediakan maksimum 3.000 unit per tahun dalam 6 bulan – 12 bulan ke depan, maka backlog untuk penjualan ke sektor pertambangan akan berlangsung hingga kuartal II-2022, dengan catatan prinsipal Komatsu dapat mengirimkan lebih banyak alat berat.
Baca Juga: Pilah-pilih saham emiten batubara yang menarik, ini saham-saham jagoan analis
Selain alat berat, segmen kontraktor tambang juga akan membukukan kinerja positif tahun ini.
Dengan berakhirnya kontrak dengan Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada Juli 2021, PT Pamapersada Nusantara (anak perusahaan UNTR) menargetkan produksi batubara yang stabil sebesar 115 juta ton untuk tahun ini, dengan overburden removal (OB) 840 juta cubic meter (bcm).
Hal ini karena Pama telah berhasil mendapatkan kontrak tambahan dari klien yang ada.
Stefanus memperkirakan, UNTR akan mencatat laba bersih yang solid pada tahun 2021. Proyeksi ini dengan ekspektasi UNTR memberikan diskon yang lebih rendah kepada penambang batubara, yakni sebesar hanya US$ 35 juta dari sebelumnya mencapai US$ 165 juta pada tahun 2020. Tahun ini, UNTR diproyeksikan menggenggam pendapatan Rp 71,27 triliun dengan laba bersih Rp 8,80 triliun.
BRIDanareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham UNTR dengan target harga Rp30.000. “Risiko utama meliputi koreksi harga batubara yang baru-baru ini sudah melambung tinggi,” tulis Stefanus dalam riset.
Selanjutnya: United Tractors (UNTR) mengerek target penjualan alat berat tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News