Utilitas Kapal Pelayaran Nelly (NELY) Mencapai 100% di Kuartal I-2022

Selasa, 07 Juni 2022 | 06:00 WIB   Reporter: Amalia Nur Fitri
Utilitas Kapal Pelayaran Nelly (NELY) Mencapai 100% di Kuartal I-2022


EMITEN - JAKARTA. Emiten penyedia jasa pelayaran, PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY) akan membagikan dividen sebesar Rp 15 per saham dari tahun buku 2021 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung hari ini, Senin (6/6).

Direktur Utama NELY Husni Heron menjelaskan, sebesar Rp 5 per saham sudah dibagikan pada tanggal 4 September 2021 lalu. Sisanya, yakni Rp 10 per saham akan dibagikan pada 8 Juli 2022 mendatang.

"Pada penyelenggaraan RUPS hari ini, kami menyepakati memberikan kuasa dan wewenang kepada direksi NELY untuk menetapkan jadwal dan tata cara pembagian deviden tunai. Adapun pembayaran dividen tunai berlangsung pada 8 Juli 2022," ujarnya pada paparan publik yang berlangsung virtual, Senin (6/6).

Baca Juga: Angkutan Batubara dan Nikel Dorong Bisnis Pelayaran Nelly Dwi Putri (NELY)

Sebagai informasi, pada tahun 2021 NELY mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp51,40 miliar. Angka tersebut meningkat sekitar 17% dari 2020 di angka Rp43,94 miliar.

Lebih lanjut, Husni mengungkapkan tahun ini pihaknya optimistis bisa mencapai kinerja lebih baik dibandingkan tahun 2021 lalu. Hal ini, tergambar dari tingkat utilitas kapal yang mencapai 100% pada kuartal I 2022.

"Secara umum, kinerja tahun 2022 akan lebih baik dibandingkan tahun 2021 dengan okupansi ratio 100% di luar kapal yang sedang mengadakan pemeliharaan. Serta adanya rate sewa yang baru," tuturnya.

Pada kuartal I 2022, NELY mencetak kinerja apik dengan peningkatan pendapatan 52,64% atau sebesar Rp55,18 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Lalu, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 363,23% menjadi 18,02 miliar.

 

 

Jasa sewa kapal menyumbang kontribusi utama sebesar Rp50,77 miliar diikuti oleh jasa pemeliharaan dan perbaikan kapa di angka Rp4,40 miliar.

Adapun jumlah aset meningkat menjadi Rp575,99 miliar dari Rp552, 78 miliar. Lalu liabilitas meningkat menjadi Rp66,10 miliar dari Rp60,85 miliar diikuti kenaikan ekuitas di angka Rp508,88 miliar dari Rp491,91 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru