Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Ditutup Menguat, Dow Jones Koreksi

Selasa, 09 Mei 2023 | 08:00 WIB Sumber: Reuters
Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Ditutup Menguat, Dow Jones Koreksi


WALL STREET - NEW YORK. Wall Street bergerak tipis dengan dua indeks utama ditutup naik tipis usai mengalami reli kuat pada sesi sebelumnya. Investor cenderung berhati-hati karena mengalihkan fokus pada data inflasi utama yang dirilis akhir pekan ini.

Senin (8/5), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 55,69 poin atau 0,17% menjadi 33.618,69, indeks S&P 500 menguat 1,87 poin atau 0,05% ke 4.138,12 dan indeks Nasdaq Composite naik 21,50 poin atau 0,18% ke 12.256,92.

Hampir sepanjang hari, bursa saham berjuang untuk mendapatkan arah di tengah laba yang mengecewakan dari Tyson Foods dan Catalent dan rebound jangka pendek di bank-bank regional.

Saham Catalent Inc anjlok 25,74% karena produsen obat kontrak melihat pendapatan dan laba inti yang lebih rendah pada tahun 2023. Di sisi lain, saham Tyson Foods merosot 16,41% karena kerugian kuartal kedua yang mengejutkan dan penurunan perkiraan pendapatan tahunannya.

Rebound saham perbankan regional kehabisan tenaga pada tengah hari, dengan indeks Perbankan Regional KBW jatuh 2,82% setelah membukukan kinerja satu hari terbaiknya dalam tujuh minggu pada hari Jumat.

Baca Juga: Bursa Wall Street: Dow Jones Turun, Investor Tunggu Data Inflasi AS

Perjuangan untuk arah yang lebih jelas muncul setelah reli pada hari Jumat, ketika data pekerjaan AS menunjukkan pasar tenaga kerja yang tangguh.

"Setiap kali Anda mengalami hari besar, orang membutuhkan lebih banyak berita baik untuk menjaga pasar tetap naik setiap hari berturut-turut," kata manajer portofolio Moez Kassam dari Anson Funds.

Sorotan minggu ini akan tertuju pada pembacaan inflasi Departemen Tenaga Kerja pada hari Rabu, yang diharapkan menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) kemungkinan naik 0,4% pada bulan April setelah naik 0,1% pada bulan Maret. Harga produsen, klaim pengangguran mingguan, dan data sentimen konsumen, semuanya juga akan dirilis pada pekan ini.

Data minggu ini akan membantu investor mengukur apakah siklus pengetatan agresif Federal Reserve - termasuk kenaikan 25 basis poin terbaru minggu lalu - membantu meredam inflasi serta apakah kekhawatiran stagflasi ditemukan.

"Gambaran yang lebih besar adalah inflasi akan tetap tinggi lebih lama dan kita sedang menuju resesi," Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities.

"Apakah itu keras atau lunak masih harus dilihat, tetapi sampai ada sesuatu yang menyangkal tesis gambaran yang lebih besar itu, pasar secara keseluruhan akan tetap terikat pada kisaran tertentu."

Baca Juga: Ramalan Buruk Warren Buffett: Bank-Bank Amerika dapat Bernasib Lebih Buruk

Reli di saham bank regional terbukti berumur pendek, dengan PacWest Bancorp memangkas keuntungan menjadi 3,65% setelah lonjakan sebanyak sekitar 30% di awal sesi setelah pemberi pinjaman memotong tajam dividen triwulanannya untuk meningkatkan modal.

Saham bank regional anjlok hampir sepanjang minggu lalu di tengah kekhawatiran terkait dengan runtuhnya First Republic Bank.

"Kami telah mengalami beberapa stabilisasi di saham bank pasar menengah hari ini karena orang menyadari harga bergerak berlawanan dengan fundamental sebenarnya," kata Carol Schleif, kepala investasi untuk BMO Family Office.

Saham Berkshire Hathaway Inc naik 0,70% setelah membukukan laba kuartal pertama US$ 35,5 miliar, didorong oleh keuntungan dari saham seperti Apple.

Saham Zscaler Inc juga naik 20,63% setelah perusahaan keamanan cloud menaikkan perkiraan tahunannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru