EMITEN - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) terus melakukan pembenahan pada berbagai sisi bisnis pasca pencapaian homologasi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Presiden Direktur WSBP FX Poerbayu Ratsunu menyatakan, homologasi menjadi angin segar dan membuka jalan bagi WSBP untuk memulihkan kinerja dan bertumbuh.
“WSBP optimistis perolehan nilai kontrak baru dapat tumbuh hingga 30% di tahun 2022,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (7/8).
Pada tahun ini, WSBP menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 3,5 triliun. Meningkat signifikan dibanding pencapaian 2021 sebesar Rp 2,7 triliun. Poerbayu bilang, optimisme perolehan target nilai kontrak baru ini berasal dari prospek proyek eksternal maupun internal.
Baca Juga: Waskita Beton (WSBP) Menonaktifkan Pegawainya yang Diduga Terlibat Kasus Korupsi
Dari eksternal, prospeknya mencapai 35% dari nilai kontrak baru. Terdiri dari BUMN/BUMD dengan porsi 36%, swasta (51%), Pemerintah (12%), dan luar negeri 1% dari proyeksi nilai nilai kontrak baru.
Kemudian, 65% prospek nilai kontrak baru WSBP tahun ini berasal dari proyek internal. "Kami memiliki motivasi dan semangat yang baik untuk meraih target di tahun ini," kata Poerbayu.
Guna mendukung target tersebut, WSBP memiliki produk-produk beton precast yang dapat diaplikasikan pada berbagai proyek infrastruktur maupun bangunan. Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) ini optimis dapat menangkap peluang pasar eksternal dari swasta, BUMN dan anak usahanya.
Termasuk pada pembangunan infrastruktur dan ibu kota negara baru. "Selain itu kami juga meningkatkan partisipasi pada proyek pemerintah,” tambah Poerbayu.
Fokus manajemen pada pasar eksternal yang sejalan dengan strategi peningkatan eksposur WSBP ke pelanggan eksternal yang dicanangkan, telah membuahkan hasil. Tergambar dengan tingginya permintaan terhadap produk-produk WSBP. Pada tahun 2021 WSBP memiliki jumlah pelanggan eksternal sebesar 163.
WSBP mendapat kenaikan pelanggan eksternal sebesar 50%. Sebagian besar berasal dari pasar retail.
“Tahun 2022 kami optimis dapat terus meningkatkan hingga naik dua kali lipat,” kata Poerbayu.
Selain mengincar proyek dari pasar eksternal, optimisme WSBP juga datang dari potensi pasar yang semakin besar dari proyek-proyek internal Grup Waskita. WSBP siap menangkap peluang pada proyek pengembangan jalan tol yang dilakukan Waskita Karya.
WSBP juga akan berpartisipasi maksimal pada ragam jenis proyek infrastruktur lainnya yang dikerjakan Grup Waskita seperti proyek bendungan, tower transmisi, hingga jalur kereta. Potensi pasar dari internal Grup Waskita tahun ini sangat besar.
Khususnya untuk proyek-proyek jalan tol yang saat ini berkembang pesat di Pulau Jawa dan Sumatera. “WSBP memiliki kesiapan pengalaman dan kapasitas produksi yang sangat memadai untuk mendukung pembangunannya,” lanjut Poerbayu.
Dengan target nilai kontrak baru tersebut ditambah kontrak carry over dari tahun 2021 sebesar Rp 3,3 triliun, maka WSBP memperkirakan total nilai kontrak dikelola perusahaan pada tahun 2022 dapat mencapai Rp 6,8 triliun. Nilai tersebut nantinya akan menjadi potensi pendapatan usaha WSBP hingga akhir tahun.
Untuk mencapai target tersebut, WSBP akan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan. Adapun, saat ini WSBP memiliki 9 plant di Provinsi Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan total kapasitas produksi mencapai 3,7 juta ton/tahun.
Selain itu, WSBP juga memiliki 31 batching plant untuk produk readymix yang terletak di berbagai wilayah di Indonesia. Manajemen WSBP juga memiliki Quick Win Strategies di tahun 2022.
Quick win strategis tersebut antara lain fokus pada proyek Waskita Grup, khususnya proyek penyertaan modal negara (PMN) dan proyek pemerintah, melakukan efisiensi biaya melalui manajemen rantai pasokan yang lebih baik, rasionalisasi organisasi dan rasionalisasi aset, melakukan optimalisasi capex, serta manajemen cash flow.
Strategi ini diperkuat dengan adanya program transformasi bisnis WSBP yang terdiri 3 pilar utama yaitu internal reinforcement, business excellence, dan technology & digitalization.
"Itu bertujuan memperbaiki internal work process, relasi dan strategi marketing eksternal, hingga pengembangan teknologi perusahaan ke depan," imbuh Poerbayu.
Baca Juga: Waskita Beton Precast Targetkan Proyek Hunian Deltamas Kelar pada Triwulan III-2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News