Belanja Modal Global Mediacom (BMTR) Tahun Ini Rp 650 Miliar, untuk Apa Saja?

Kamis, 06 Juli 2023 | 05:52 WIB   Reporter: Aris Nurjani
Belanja Modal Global Mediacom (BMTR) Tahun Ini Rp 650 Miliar, untuk Apa Saja?

ILUSTRASI. Global Mediacom (BMTR) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 650 miliar di 2023.


EMITEN - JAKARTA. PT Global Mediacom Tbk (BMTR) akan menggelontorkkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 650 miliar di tahun ini.

Head of Investor relation Global Mediacom Luthan Fadel Putra mengatakan, BMTR telah menyiapkan sekitar Rp 650 miliar untuk alokasi belanja modal pada tahun ini yang dialokasikan untuk beberapa keperluan untuk anak perusahaan.

Selain itu, mayoritas alokasi capex digunakan untuk maintenance studio, pembelian peralatan produksi dan digital development.

Fadel optimistis pendapatan tahun ini akan didorong oleh pertumbuhan pendapatan dari sisi digital.  Semua platform dibawah MNC Grup berjalan dengan sangat baik ditambah adanya momentum tahun politik yang dapat mendongkrak raihan pendapatan dari sisi iklan.

"Kita sudah mendekati periode pemilu, dimana konsumsi masyarakat Indonesia akan meningkat, begitu juga untuk belanja iklan, baik di TV maupun platform digital," tuturnya kepada Kontan, Rabu (5/7).

Baca Juga: Global Mediacom (BMTR) Rilis Obligasi dan Sukuk Ijarah

Namun, Fadel belum dapat memprediksi kenaikan kinerja BMTR di 2023 seberapa besar lantaran adanya dampak dari pemberlakuan Analog Switch Off (ASO). BMTR akan berfokus untuk melihat hasil kinerja kuartal II-2023 terlebih dahulu, baru dapat memberi gambaran untuk sisa tahun 2023.

Sebagai informasi, mayoritas pendapatan BMTR didorong dua lini bisnis utama yaitu, bisnis media berbasis iklan dan konten, yang dikelola PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), yang menghasilkan pendapatan bagi BMTR sebesar 74,10%.

Selanjutnya, bisnis media berbasis pelanggan, yang dikelola PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) yang berkontribusi sebesar 21,90%. Selain itu, BMTR juga memperoleh pendapatan dari media berbasis online dan bisnis pendukung lainnya.

Ada enam segmen bisnis di bawah naungan BMTR selaku induk MNC Media. Segmen utama di bisnis free-to-air (FTA) diisi oleh empat stasiun televisi yakni RCTI, MNC TV, GTV, dan iNews.

Fadel menyampaikan pada saat ini, BMTR berkomitmen untuk terus dapat meningkatkan sumber pendapatan yang dimiliki yaitu dari sisi konten, digital platform, dan game.

"Selain itu, bagi pasar domestik, BMTR akan melakukan merger antara RCTI+ dan Vision+ untuk memaksimalkan potensi keduanya menjadi super app OTT terbesar di Indonesia, secara kesatuan," jelasnya.

Sementara untuk pasar di luar Indonesia, BMTR tengah menjajaki sebuah aksi korporasi. Namun Fadel belum dapat memberikan rincian lebih jauh terkait aksi korporasi yang sedang dilakukan.

Sebagai bagian dari aksi korporasi BMTR menggelar Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi berkelanjutan IV dan sukuk ijarah berkelanjutan IV Tahun 2023. Untuk tahap pertama, induk perusahaan MNC Media ini dengan target dana yang akan dihimpun masing-masing Rp 1,5 triliun dari obligasi dan sukuk ijarah.

Dalam PUB obligasi berkelanjutan IV Tahap I, BMTR menerbitkan jumlah pokok obligasi sebanyak-banyaknya Rp 765,83 miliar yang ditawarkan terbagi dalam tiga tenor, yakni seri A yang ditawarkan sebesar Rp 515,34 miliar dengan tingkat suku bunga sebesar 9,25% per tahun dengan jangka waktu 370 hari.

Selanjutnya, seri B yang ditawarkan sebesar Rp 228,16 miliar dengan tingkat suku bunga sebesar 10,25% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun, Kemudian seri C yang ditawarkan sebesar Rp 22,33 miliar dengan tingkat suku bunga sebesar 11,25% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun.

Sisa dari jumlah pokok obligasi berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2023 yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp 84,17 miliar akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort).

Secara bersamaan, BMTR menerbitkan sukuk ijarah berkelanjutan IV tahap I sebanyak-banyaknya Rp 507,535 miliar. Sukuk ini ditawarkan dalam tiga tenor, yakni seri A yang ditawarkan sebesar Rp 283,305 miliar dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp 26,20 miliar per tahun dengan jangka waktu 370 hari.

Selanjutnya, seri B yang ditawarkan sebesar Rp 209,63 miliar dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp 21,48 miliar per tahun dengan jangka waktu 3 tahun, Kemudian seri C yang ditawarkan sebesar Rp 14,60 miliar dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp 1,62 miliar per tahun dengan jangka waktu 5 tahun.

Sisa dari jumlah imbalan ijarah sukuk ijarah berkelanjutan IV tahap I Tahun 2023 yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp 342,46 miliar akan dijamin secara kesanggupan terbaik.

Baca Juga: Migrasi ke TV Digital Menggerus Pendapatan Iklan TV FTA, Simak Prospek Bisnis MNCN

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru