EMITEN - JAKARTA. PT Global Mediacom Tbk (BMTR) menggelar Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi berkelanjutan IV dan sukuk ijarah berkelanjutan IV Tahun 2023. Untuk tahap pertama, induk perusahaan MNC Media ini akan menghimpun dana masing-masing Rp 850 miliar dari obligasi dan sukuk ijarah.
Dalam PUB obligasi berkelanjutan IV Tahap I, BMTR menerbitkan jumlah pokok obligasi sebanyak-banyaknya Rp 850 miliar yang ditawarkan dalam tiga tenor. Kupon obligasi berada pada rentang 8,75% - 9,25% untuk tenor 370 hari kalender, kisaran 9,75% - 10,25% untuk 3 tahun, dan 10,75% - 11,25% untuk 5 tahun.
Secara bersamaan, BMTR menerbitkan sukuk ijarah berkelanjutan IV tahap I dengan jumlah sisa imbalan sebanyak – banyaknya Rp 850 miliar. Kisaran cicilan imbalan ijarah yang ditawarkan pada rentang 8,75% - 9,25% untuk tenor 370 hari kalender, 9,75% - 10,25% untuk 3 tahun, dan 10,75% - 11,25% untuk 5 tahun.
Baca Juga: Laba Emiten Lo Kheng Hong & Hary Tanoe, Global Mediacom (BMTR) Turun 15,82%
Bunga obligasi maupun cicilan imbalan ijarah akan dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran. Adapun, masa penawaran awal (bookbuilding) obligasi dan sukuk ijarah dijadwalkan pada 15 Juni – 23 Juni, perkiraan tanggal efektif pada 28 Juni 2023, masa penawaran umum 30 Juni – 3 Juli 2023, penjatahan pada 4 Juli 2023, dan pencatatan pada 7 Juli 2023.
Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruh dana yang diperoleh dari hasil PUB ini akan dipergunakan untuk pelunasan sebagian (refinancing) efek bersifat utang. Sisanya akan digunakan untuk pembiayaan kebutuhan operasional atau modal kerja.
Secara keseluruhan, BMTR menargetkan total dana masing-masing senilai Rp 1,5 triliun dalam PUB obligasi berkelanjutan IV dan sukuk ijarah IV tahun 2023. Sedangkan secara bisnis, emiten milik taipan Hary Tanoesoedibjo ini pun optimistis bisa mencapai performa positif pada tahun 2023.
Terdorong Tahun Politik
Hary Tanoesoedibjo yang juga merupakan Direktur Utama BMTR, optimistis tahun politik bakal memberikan dorongan bagi pendapatan iklan. Hary percaya diri, jaringan televisi MNC Grup bisa menjangkau sampai wilayah pelosok, sehingga relevan untuk menampung belanja iklan pada musim kampanye.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Emiten MNC Group Usai Sempat Naik Seminggu Terakhir
"Kami harapkan naik (kinerja di 2023), karena dari porsi iklan sendiri akan meningkat dengan adanya Pemilu. Mudah-mudahan ada peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2023," kata Hary dalam paparan publik penerbitan obligasi dan sukuk BMTR, Jum'at (16/6).
Direktur Keuangan Global Mediacom, Ruby Panjaitan, melanjutkan BMTR mengejar pertumbuhan top line pada level double digit. Ruby yakin BMTR bisa mencapai performa positif dengan menjaga stabilatas margin.
Estimasinya, gross profit margin akan terjaga di level 48%-50%, EBITDA margin di tingkat 39,5% - 42%, dan net income margin pada level 17%-20%. "Target kami top line itu double digit, dengan basis semua strategi kami dapat berjalan dengan lancar," ujar Ruby.
Pada tahun lalu, kinerja BMTR cukup terganjal dengan pemberlakuan Analog Switch Off (ASO) pada bulan November. Tapi, Ruby menegaskan BMTR mampu pulih dengan cepat, tercermin dari pendapatan kuartal I-2023 yang sudah bisa tumbuh 26% dibandingkan kuartal IV-2022.
Baca Juga: Rekomendasi Analis Terkait Saham Emiten Media SCMA dan MNCN
"Pendapatan digital sudah memberikan sumbangan besar pada Kuartal I-2023, kami harapkan tetap konstan naik. Pendapatan dari konten dan IP juga memberikan sumbangan signifikan," imbuh Ruby.
Investor Relations Global Mediacom, Luthan Fadel Putra, meyakinkan dampak ASO terhadap kinerja BMTR sudah bisa diredam. Apalagi, saat periode tahun politik semakin intensif, prospek pada kuartal III dan IV 2023 bakal lebih positif bagi BMTR.
Kata dia, prospek positif itu tidak semata-mata dari iklan politik. Melainkan BMTR akan menjaring peluang dari meningkatnya belanja di tahun Pemilu. "Penjualan produk konsumsi juga akan ikut naik, perusahaan-perusahaan ini mayoritas pengiklan di TV. Marketing budget mereka juga akan naik," tandas Luthan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News