Kinerja Unilever (UNVR) kurang maksimal, simak prospek dan rekomendasi sahamnya

Jumat, 05 Februari 2021 | 20:45 WIB   Reporter: Nur Qolbi
Kinerja Unilever (UNVR) kurang maksimal, simak prospek dan rekomendasi sahamnya

ILUSTRASI. Jajaran direksi PT Unilever Indonesia Tbk


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Penjualan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sepanjang tahun 2020 naik tipis 0,12% menjadi Rp 42,97 triliun. Namun, laba bersih Unilever malah turun 3,10%, dari Rp 7,39 triliun menjadi Rp 7,16 triliun di akhir tahun lalu.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, kinerja Unilever pada tahun 2020 sebenarnya berada di bawah proyeksinya. Sebelumnya, dia memproyeksi penjualan UNVR akan turun 1%-2% year on year (yoy) namun laba bersih naik 2,8% yoy.

"Laba diprediksi naik karena saya menilai upaya manajemen dalam efisiensi operasional bisnis masih mampu menjaga kinerja tahun 2020," kata Okie saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (5/2). 

Namun kenyataannya, beban pemasaran dan penjualan UNVR tahun lalu justru naik 7,2% yoy, beban umum dan administrasi meningkat 12,84% yoy, biaya keuangan melesat 8,06% yoy, dan penghasilan lain-lain berbalik menjadi beban lain-lain.

Berbeda dengan Okie, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin mengatakan, realisasi kinerja UNVR di tahun 2020 masih sesuai dengan estimasinya. 

Di mana capaian penjualan dan laba UNVR setara 98,9% dan 97,7% dari proyeksinya. Untuk tahun 2021, Mimi juga melihat UNVR bakal mencatatkan perbaikan kinerja seiring dengan pemulihan aktivitas ekonomi. 

Baca Juga: Laba Unilever Indonesia (UNVR) tertekan kendati penjualan tumbuh 0,12% di 2020

"Meskipun begitu, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia yang masih tinggi memungkinkan pemulihan daya beli akan lebih lambat dari harapan," kata Mimi dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Jumat (5/2).

Sementara itu, Okie melihat masih ada potensi perlambatan pada kinerja UNVR, terutama di kuartal I dan kuartal II tahun 2021. Hal ini seiring dengan daya beli masyarakat yang diproyeksi masih dalam fase pemulihan.

Meskipun begitu, Okie memprediksi akan ada perbaikan kinerja pada kuartal III dan kuartal IV yang dapat mengerek kenaikan kinerja secara tahunan. "Saya memproyeksi, pertumbuhan penjualan Unilever sepanjang tahun 2021 adalah sebesar 2,3%," jelas dia.

Menurut Okie, perbaikan kinerja UNVR ini dipacu oleh membaiknya rantai perdagangan global dan pemulihan daya beli masyarakat. Asal tahu saja, penjualan dalam negeri UNVR pada tahun 2020 hanya tumbuh 0,69% yoy menjadi Rp 41,16 triliun, sedangkan penjualan ekspor Unilever merosot 11,42% yoy menjadi Rp 1,81 triliun.

Terkait dengan sahamnya, Okie merekomendasikan hold UNVR dengan target harga Rp 7.500. Per Jumat (5/2), saham UNVR ditutup melemah 1,03% ke level Rp 7.225 per saham. 

Menurut Okie, saham UNVR akan dapat melesat ke posisi yang lebih tinggi saat ada pemulihan kinerja keuangan dan percepatan pemulihan ekonomi.

Sementara itu, rekomendasi terbaru (setelah rilis laporan keuangan 2020) untuk UNVR dari Mirae Asset  masih dalam peninjauan ulang. Yang jelas, rekomendasi terakhir untuk UNVR adalah beli dengan target harga Rp 9.300 per saham.

 

Selanjutnya: Ini sejumlah sentimen yang bikin IHSG menguat 4,94% dalam sepekan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru