Pertimbangan analis rekomendasikan buy saham Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA)

Sabtu, 13 Maret 2021 | 06:55 WIB   Reporter: Kenia Intan
Pertimbangan analis rekomendasikan buy saham Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA)


BURSA EFEK / BURSA SAHAM -   JAKARTA. Emiten rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk membukukan pertumbuhan kinerja sepanjang tahun 2020.

Emiten berkode saham MIKA itu mencetak kenaikan pendapatan hingga 6,69% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 3,42 triliun. Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga meningkat 6,35% yoy menjadi Rp 841,67 miliar. 

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Joshua Michael, mengungkapkan, laba bersih yang dicetak MIKA itu berada di atas ekspektasi. Laba tersebut telah merealisasikan 118% dari proyeksinya dan 109% dari konsensus. 

Dalam riset yang diterima Kontan.co.id Jumat (12/3), diungkapkan margin kotor maupun margin bersih MIKA sepanjang tahun 2020 dibukukan masing-masing 49,5% dan 24,6%. Angka itu lebih tinggi dibanding ekspektasi awalnya yang dipatok masing-masing 46% dan 21,2%. 

Baca Juga: Punya prospek menarik, simak rekomendasi saham Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA)

"Perolehan laba bersih tahun 2020 di atas ekspektasi terutama disebabkan peningkatan profitabilitas yang cukup tinggi yang didukung oleh tingginya biaya penggantian Covid terhadap rumah sakit," jelas Joshua kepada Kontan.co.id, Jumat (12/3). 

Hal ini ini tercermin dari marjin obat yang melonjak dari 41% di tahun 2019 menjadi 45% di tahun 2020. Asal tahu saja, obat-obatan adalah kontributor pendapatan utama MIKA yang menyumbang 43% dari total pendapatan.

Sementara itu, pembayaran kembali Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkontribusi hingga 14,4% terhadap pendapatan MIKA. Di sisi lain, Joshua juga mengapresiasi operational expenditure (opex) MIKA  relatif datar sepanjang 2020.  

Adapun jumlah hari rawat inap dan kunjungan rawat jalan yang masing-masing tercatat 572.000 dan 2.062.000. Jumlah tersebut sejalan dengan estimasi masing-masing 572.000 dan 2.010.000. 

Baca Juga: Kinerja positif di tahun 2020, ini strategi Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) ke depan

Adapun pendapatan dari hari rawat inap yang tercatat rata-rata Rp 3,9 juta melebihi ekspektasi awalnya yang sebesar Rp 3,7 juta. Hal serupa juga terjadi pada pendapatan per kunjungan rawat jalan yang rata-rata Rp 571.000, sebelumnya diperkirakan hanya Rp 554.000. 

"Secara keseluruhan, pendapatan full year 2020 sejalan dengan ekspektasi kami, sebesar Rp 3,4 triliun," imbuhnya. Adapun jumlah pendapatan itu telah merealisasikan 102% dari proyeksi dan 103%  dari konsesus. 

Dalam riset juga dijelaskan, sepanjang tahun 2020 pendapatan rawat inap MIKA terkait dengan Covid-19 berkontribusi hingga 34%. Adapun MIKA telah melakukan 356.000 rapid test dan 205.000 PCR test. 

Mengingat MIKA masih akan mendapat manfaat dari Covid-19 tahun ini, maka perusahaan berharap bisa meningkatkan tempat tidur rawat inap Covid-19. Per akhir Desember 2020 ada 1.039 tempat tidur, kemudian meningkat menjadi 1.123 di akhir Februari 2021.

Lalu, di kuartal I 2021 diprediksi bisa mencapai 1.500 tempat tidur. Adapun ke depan, MIKA juga berpotensi terlibat dalam pendistribusian vaksin mandiri atau gotong royong yang telah mengantongi izin dari pemerintah.  

Di banding tahun lalu, Joshua memperkirakan kasus Covid-19 tahun ini masih akan meningkat hingga dua kali. Oleh karenanya, ia merevisi hari rawat inap dari semula 602.000 menjadi 662.000. Revisi peningkatan juga dilakukan pada rata-rata pendapatan hari rawat inap dari Rp 3,9 juta menjadi Rp 4,4 juta. 

Baca Juga: Pendapatan naik, laba bersih Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) melesat 16,69% di 2020

Di sisi lain, Joshua cederung memangkas kunjungan pasien rawat jalan dari semula 2.354.000 menjadi  2.265.000. Revisi penurunan juga diterapkan pada pendapatan per pasien rawat jalan dari semula Rp 617.000 menjadi Rp 609.000. Adapun pendapatan dari rapid test dan PCR diprediksi bisa menyentuh Rp 359 miliar. 

Mempertimbangkan hal di atas, maka pendapatan dan laba bersih MIKA sepanjang tahun 2021 dipatok bisa mencapai Rp 4,6 triliun dan Rp 1,2 triliun. Padahal sebelumnya, pendapatan dan laba bersihnya diprediksi menyentuh angka Rp 4 triliun dan Rp 868 miliar. 

" Kami yakin laba bersih MIKA akan mencapai puncaknya pada full year 2021 karena kami mengasumsikan pandemi dapat diberantas pada akhir semester 1 2022," imbuhnya. 

Melihat kinerja MIKA yang melebihi ekspektasi, Mirae Asset Sekuritas meningkatkan rekomendasi terhadap saham MIKA dari hold menjadi buy dengan target harga Rp 3.450. Target ini lebih tinggi dari sebelumnya yang dipatok Rp 2.150. 

Selanjutnya: PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) Akan Menambah Dua Rumah Sakit

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru