KONTAN.CO.ID - Jakarta. Info penting untuk para investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejumlah saham akan naik kelas dari papan pengembangan ke papan utama BEI. Lalu, saham apa yang menarik dikoleksi?
BEI merilis hasil evaluasi rutin perpindahan papan pencatatan untuk periode November 2025. Hasilnya, terdapat 11 saham yang naik kelas dari papan pengembangan ke papan utama dan 4 saham yang turun dari papan utama ke papan pengembangan.
BEI menyebutkan bahwa saham-saham yang berhasil naik kelas adalah: BGTG, CITA, DNET, GTSI, GWSA, IPCM, JRPT, KEJU, KPIG, PANI, dan SMAR.
Sementara itu, CNMA, MYOH, PDPP, dan ZATA harus turun ke papan pengembangan.
Baca Juga: Harga Saham Tambang BUMN Ini Di Level Tinggi Sebulan Terakhir, Masihkah Layak Beli?
Di BEI terdapat tiga jenis papan perdagangan yaitu Papan Utama, Papan Akselerasi, dan Papan Pengembangan.
Papan utama untuk emiten skala besar dan telah membukukan pendapatan usaha selama 3 tahun dengan nilai aset berwujud bersih Rp 100 M atau lebih. Papan pengembangan untuk emiten dalam masa penyehatan laporan keuangan.
Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 1 BEI, Vera Florida, menjelaskan bahwa penilaian atas pemenuhan persyaratan dilakukan setiap Mei dan November, dan perubahan posisi papan akan berlaku 28 November 2025, sepanjang tidak terjadi kondisi yang dapat mempengaruhi keputusan perpindahan.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan bahwa perpindahan saham dari papan pengembangan ke papan utama dapat menjadi katalis positif.
Menurutnya, keberhasilan naik kelas tidak lepas dari peningkatan kapitalisasi pasar, fundamental keuangan, dan likuiditas perdagangan masing-masing emiten.
“Perpindahan papan ini bisa memberikan sentimen positif, mirip seperti ketika sebuah saham masuk ke indeks unggulan seperti MSCI,” kata Nico.
Namun ia menegaskan bahwa investor harus tetap mencermati fundamental, valuasi, dan arah bisnis emiten sebelum mengambil keputusan investasi.
Tonton: B50 Siap Diuji Desember 2025, Industri Tambang dan Ahli Mesin Wanti-Wanti Hal Ini
Studi Kasus: BGTG, Naik 61,84% YTD
Salah satu saham yang naik kelas, BGTG, telah melesat 61,84% YTD ke level Rp 123 per Senin (24/11). Kapitalisasi pasar BGTG kini mencapai Rp 2,95 triliun.
Dari sisi kinerja, BGTG membukukan:
- Pendapatan bunga bersih: Rp 316,09 miliar (per 30 September 2025)
- Laba bersih tahun berjalan: Rp 172,04 miliar
Tonton: Prospek IPO Indonesia 2026 Cerah, Ini Sektor Unggulan yang Menarik bagi Investor
Penguatan Saham Berpotensi Hanya Jangka Pendek
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusti, mengatakan bahwa apresiasi harga pada saham-saham yang naik kelas sifatnya cenderung jangka pendek karena rawan profit taking.
“Seperti saham BGTG yang mengalami penguatan signifikan, namun sudah tergerus oleh profit taking,” jelasnya.
Nafan menilai perpindahan papan dapat meningkatkan likuiditas, sehingga membuat saham-saham tersebut lebih menarik bagi pelaku pasar.
Untuk rekomendasi:
- BGTG: Sell on strength
- 10 saham lainnya: Wait and see
Dengan perpindahan ini, BEI berharap kualitas perdagangan serta transparansi emiten dapat semakin meningkat.
Selanjutnya: Rasio Klaim Asuransi Kredit Tembus 87,8%, Tertinggi di Kuartal III-2025
Menarik Dibaca: Melorot, Cek Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini Selasa (25/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News