REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) diyakini masih punya prospek yang menarik ke depan. Bahkan, kinerja emiten ritel ini dinilai bisa masih akan tumbuh seiring dengan semakin membaiknya mobilitas dan daya beli masyarakat.
Analis Panin Sekuritas Jonathan Guyadi dalam risetnya pada 2 Juni menuliskan bahwa MAPI membukukan kinerja yang di atas ekspektasi pada kuartal I-2022 silam.
Adapun, pada periode Januari - Maret, MAPI berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan 30,6% secara yoy menjadi Rp 5,6 triliun. Dari sisi bottom line, MAPI bahkan mencatatkan kenaikan ribuan persen seiring laba bersihnya yang mencapai Rp 513 miliar.
Jonathan menyebut, perolehan topline MAPI telah memenuhi 27,8% dari proyeksi Panin Sekuritas. Sementara bottom line MAPI bahkan sudah memenuhi 67,4% dari perkiraannya. Alhasil, ia pun merevisi proyeksi pendapatan dan laba bersih MAPI untuk tahun 2022 ini.
Kini, dia memperkirakan pendapatan MAPI pada tahun ini bisa mencapai Rp 23,28 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 1,44 triliun.
“Kami memperkirakan MAPI akan mampu untuk passed on secara selektif additional cost ke depannya seperti PPN yang meningkat, serta biaya pengadaan persediaan yang berpotensi mengalami peningkatan seiring freight cost yang tercatat tinggi, mengingat bahwa rata-rata konsumen MAPI merupakan affluent class,” ujarnya dalam riset.
Sementara itu, ia melihat MAPI juga akan lebih agresif pada urusan ekspansi seiring dengan anggaran belanja modal yang sebesar Rp 1,2 triliun - Rp 1,3 triliun di tahun ini.
Baca Juga: Atome Financial perluas pasar dengan menggandeng Mitra Adi (MAPI)
Nantinya, anggaran tersebut akan difokuskan untuk ekspansi berbagai top brand FnB (Starbucks, Subway, dsb), juga specialty store terutama untuk cosmetics (Amorepacific, Boots, etc), active (Foot Locker, etc) dan juga digital (Digimap).
Selain itu, Jonathan juga meyakini segmen bisnis digital MAPI telah tumbuh solid. Tercatat, segmen ini membukukan kenaikan kontribusi penjualan terhadap pendapatan menjadi 10,3% pada kuartal I-2021.
Menurutnya, hal ini ditopang dari perubahan perilaku konsumen pasca pandemi, serta pertumbuhan yang positif dari jumlah member MAP club yang tercatat meningkat ke level 5 juta member di kuartal I-2022 (2021: 4,8 juta).
Jonathan saat ini masih mempertahankan outlook positif untuk MAPI didukung oleh consumption appetite masyarakat yang menunjukkan pemulihan serta mobilitas masyarakat yang menunjukkan pemulihan.
Selain itu, penjualan festive season tahun ini yang diprediksi lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu, dan neraca yang solid juga jadi katalis positif untuk MAPI.
“Dengan demikian kami merekomendasikan beli untuk saham MAPI dengan meningkatkan target harga ke Rp1.100 (target sebelumnya: Rp900),” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News