EMITEN - JAKARTA. PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) bersiap menerbitkan obligasi berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap III Tahun 2021 dengan jumlah pokok Rp 238 miliar. Ini merupakan kelanjutan dari penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan II dengan target dana Rp 500 miliar.
AGII juga menawarkan sukuk ijarah Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap III Tahun 2021 dengan nilai pokok Rp 244 miliar.
Direktur Utama Aneka Gas Industri Rachmat Harsono menyebut, sesuai dengan informasi tambahan (intam) yang diterbitkan, pengunaan dana hasil penawaran umum ini adalah untuk refinancing jatuh tempo obligasi milik AGII di kuartal III 2021.
Rachmat mengklaim, penerbitan obligasi dan sukuk ini mendapat sambutan yang baik dari pelaku pasar. “Sudah oversubscribe beberapa kali, dan sudah ada full commitment dari underwriter,” terang Rachmat saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (15/6).
Baca Juga: Catatkan kinerja apik di kuartal pertama, begini target Aneka Gas Industri (AGII)
Rachmat menegaskan, penerbitan obligasi dan sukuk ini dengan memperhatikan aspek keuangan AGII, salah satunya debt to equity ratio (DER). Dia pun menegaskan, saat ini DER Aneka Gas Industri masih dalam panduan korporasi.
Per Maret 2021, DER AGII tercatat sebesar 1,24 kali. Adapun panduan DER dari internal AGII berada di bawah 1,5 kali dengan besaran DER berdasarkan perjanjian kredit sebesar 2,5 kali. “Jadi masih cukup jauh,” sambung dia.
Optimis kinerja positif
AGII mencatatkan kinerja yang apik sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Penjualan bersih AGII di kuartal pertama meningkat 18,04% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 642,70 miliar pada kuartal I 2021 dari semula Rp 544,43 miliar di kuartal I 2020.
Ini merupakan capaian pendapatan kuartalan tertinggi sepanjang masa yang berhasil ditorehkan AGII, dimana secara kuartalan pendapatan AGII naik 5,1% dibandingkan pada kuartal keempat 2020.
Alhasil, laba tahun berjalan AGII ikut melesat menjadi Rp 49,36 miliar, naik 160,21% yoy dari realisasi laba bersih AGII di kuartal pertama tahun lalu sebesar Rp 18,97 miliar.
Rachmat menyebut, tahun ini pihaknya melihat kontribusi segmen penjualan gas industri dan gas medis akan berimbang. Hal ini terlihat dari beberapa sektor seperti baja dan pabrik pemurnian (smelter) yang mulai pulih. Adapun per kuartal pertama 2021, segmen healthcare dan medical menyumbang sekitar 28%-30% dari pendapatan AGII.
“Permintaan gas medis masih stabil. Mudah-mudahan Covid-19 tidak meningkat drastis seperti di negara lain, sehingga pasokan masih bisa terjamin,” terang Rachmat dalam webinar belum lama ini. Saat ini, tingkat utilisasi AGII mencapai 65%.
Rachmat mengatakan, penjualan industri gas selalu mengacu pada pertumbuhan gross domestik produk (GDP) suatu negara. Dus, tahun ini AGII menargatkan pendapatan bisa tumbuh 2 sampai 2,5 kali dari petumbuhan GDP Indonesia, dengan target pertumbuhan laba bersih sebesar 7%-10%.
“Misal GDP diproyeksi tumbuh 5%, maka pendapatan bisa tumbuh 10%-12.5%,” ujar Rachmat.
Selanjutnya: Aneka Gas (AGII) akan menerbitkan obligasi dan sukuk, simak kuponnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News