PROYEKSI IHSG - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan hari ini (21/9). IHSG melemah 0,26% ke level 6.060,757.
Analis MNC Sekuritas Rifqi Ramadhan mengamati, penurunan IHSG itu masih disebabkan kekhawatiran investor terkait krisis likuiditas pengembangan properti asal China Evergrande. Di sisi lain, investor juga cenderung wait and see menanti pengumuman terkait rencana tapering off yang dilakukan Federal Reserve (The Fed).
Untuk perdagangan besok Rabu (22/9), Rifqi memproyeksikan, IHSG bergerak menguat setelah mampu bertahan di atas level suport-nya di 5.982. Penguatan IHSG akan menguji level resisten terdekatnya di 6.102.
Salah satu sentimen positif dari dalam negeri yang akan menopang adalah keputusan Bank Indonesia menjaga suku bunga acuan di level 3,5%. Keputusan ini dianggap sebagai level optimal untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Evergrande terlilit utang, bagaimana dampaknya ke bursa saham
"Kami memandang BI sudah tidak memiliki ruang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut tahun ini karena normalisasi kebijakan moneter global kemungkinan akan terjadi tahun ini," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (21/9).
Lebih lanjut dia bilang, beberapa negara berkembang seperti Rusia, Brasil dan Meksiko yang telah mengambil langkah pengetatan moneter lebih dulu dengan menaikkan suku bunga acuan di kisaran 25-100 bps di tengah meningkatnya inflasi dan menjelang pengumuman tapering The Fed.
Adapun pergerakan IHSG besok berada dalam level suport di 5.982 hingga 5.938 dan level resiten dalam rentang 6.102-6.170.
Selanjutnya: Permintaan semen mulai naik, begini rekomendasi saham Indocement (INTP)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News