Banyak Proyek Kejar Target, Kinerja Superkrane Mitra Utama (SKRN) Ikut Terangkat

Kamis, 15 Desember 2022 | 07:00 WIB   Reporter: Muhammad Julian
Banyak Proyek Kejar Target, Kinerja Superkrane Mitra Utama (SKRN) Ikut Terangkat


EMITEN - JAKARTA. Emiten penyedia jasa sewa crane, PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN), optimistis pendapatan perusahaan tahun ini bisa melebihi target. Sekretaris perusahaan SKRN, Eddy Gunawin mengatakan, berdasarkan perhitungan kasar, pendapatan perusahaan sudah mencapai di atas Rp 550 miliar di bulan November 2022.

Angka tersebut sudah melampaui target awal pendapatan perusahaan yang ditetapkan sebesar Rp 500 miliar untuk tahun buku 2022 ini.

“Sehingga ada kemungkinan target yang dicapai di 2022 akan melebihi 20% dari target awal tahun kami,” ungkap Eddy kepada Kontan.co.id, Senin (12/12).

Mengintip laporan keuangan interim perusahaan (tidak diaudit), pendapatan SKRN memang sudah mendekati target pada sembilan bulan pertama 2022. Sajian kinerja keuangan tersebut menunjukkan, pendapatan SKRN sudah mencapai Rp 449,48 miliar di Januari-September 2022, melesat 74,21% dibanding pendapatan periode Januari-September 2021 yang berjumlah Rp 258,00 miliar. 

Baca Juga: Superkrane Mitra Utama (SKRN) Membidik Pertumbuhan Bisnis yang Positif Tahun Ini

Artinya, per akhir September 2022 lalu, SKRN tinggal menghimpun Rp 50,51 miliar lainnya untuk merealisasikan target pendapatan Rp 500 miliar.

Seturut pendapatan yang menanjak, laba periode berjalan SKRN meroket 1.400% secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari semula Rp 5,83 miliar di Januari-September 2021 menjadi Rp 87,64 miliar di Januari-September 2022.

Eddy berujar, di tahun 2022, terdapat banyak pemilik proyek yang ‘kejar target’ di tahun 2022 lantaran sebelumnya terdapat banyak proyek telat atau tertunda akibat pandemi. Hal tersebut, kata Eddy, berimbas positif pada kinerja utilisasi crane perusahaan.

“Secara keseluruhan untuk tahun 2022, utilisasi crane kami ada di sekitar 80%,” tutur Eddy.

SKRN optimistis, prospek bisnis di tahun 2023 minimal bisa menyamai tahun 2022 atau bahkan lebih baik. Hal ini lantaran masih terdapat sisa pekerjaan 2022 yang mesti dilanjut (carry over) ke tahun depan.

Untuk menjemput peluang pasar tersebut, SKRN berstrategi untuk tetap menjaga kondisi crane perusahaan agar bisa memenuhi permintaan pasar. Selain itu, SKRN juga merencanakan penambahan crane-crane baru di tahun 2023.

 

 

Eddy tidak merinci, berapa persisnya rencana penambahan jumlah unit crane maupun estimasi kebutuhan investasi untuk membiayai agenda tersebut. 

“Di akhir bulan ini SKRN sudah mulai memesan crane yang akan digunakan di tahun 2023,” tutur Eddy.

Tahun depan, SKRN berencana menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 150 miliar - Rp 250 miliar tahun depan, tergantung seperti apa kondisi permintaan di tahun 2023 nanti. Menurut rencana, sumber pendanaan capex tersebut bakal mengandalkan  kas internal dan juga pinjaman bank atau leasing.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Kontan.co.id tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru