IPO

Besok (10/9) Penawaran Umum IPO Saham SUPA Dibuka, Cek Saran Analis Sebelum Beli

Selasa, 09 Desember 2025 | 12:11 WIB
Besok (10/9) Penawaran Umum IPO Saham SUPA Dibuka, Cek Saran Analis Sebelum Beli

ILUSTRASI. Besok (10/9) Penawaran Umum IPO Saham SUPA Dibuka, Cek Saran Analis Sebelum Beli


Reporter: Yuliana Hema  | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) siapkan dana untuk beli saham initial public offering (IPO). Penawaran umum IPO saham PT Super Bank Indonesia (SUPA) Tbk atau Superbank dimulai besok Rabu 10 Desember 2025. Namun ingat, jangan berharap mendapat banyak saham IPO SUPA!

Manajemen SUPA mematok harga penawaran umum saham perdana Rp 635 per saham. Masa penawaran akan berlangsung pada 10–15 Desember 2025. 

Namun investor ritel kemungkinan hanya mendapat sedikit jatah saham IPO SUPA. Pasalnya, belakangan ini minat investor terhadap IPO saham sangat tinggi.

Terakhir kali, IPO di BEI adalah saham emiten pengolahan sarang burung walet, PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) pada Senin (8/12/2025).

IPO saham RLCO kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 134 kali saat proses penjatahan efek. Pada fase penjatahan terpusat (pooling allotment), saham IPO RLCO oversubscribed mencapai 948 kali.

Pada proses penawaran umum (offering), sebanyak 775.000 investor memesan saham RLCO. Angka ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah IPO di BEI. Jumlah tersebut melampaui IPO saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (EMAS) sebanyak 600.000 Single Investor Identification (SID) dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) sebanyak 550.000 SID.

Baca Juga: Mulai Hari Ini (8/12), Saham Blue Chip Ini Akan Di-Buyback, Total Dana Rp 1,5 Triliun

Dengan menawarkan 1,4 miliar saham atau setara dengan 13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, entitas Grup Emtek ini berpotensi meraup dana segar Rp 2,79 triliun. 

CEO Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya menghitung dengan harga penawaran di Rp 635 per saham, Price to Book Value (PBV) Superbank berada di kisaran 2,64 kali, yang berada di bawah kompetitor. 

Bernadus menilai secara valuasi, Superbank berada di level yang kompetitif jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis yang sudah melantai di Bursa. Bahkan, SUPA menjadi bank digital dengan valuasi termurah. 

Tonton: Kejagung Sebut Kerugian Kasus Korupsi Chromebook Bertambah Jadi Rp 2,1 Triliun

Adapun PBV PT Bank Jago Tbk (ARTO) berada di level 3,30 kali. Valuasi PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) mencapai PBV 4,40 kali. Terakhir, PBV PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) berada di 4,24 kali. 

“Jika dibandingkan dengan ARTO, BBHI, atau Aladin yang PBV-nya jauh lebih tinggi, maka secara valuasi Superbank berada pada level yang sangat menarik bagi investor,” jelasnya, Selasa (9/12/2025).

Dus, Bernadus menyebut valuasi yang rendah membuka peluang re-rating ke depan, khususnya jika Superbank berhasil mengeksekusi strategi pertumbuhan dan mengoptimalkan ekosistem digital yang besar.

“Superbank saat ini justru berada di valuasi konservatif. Ini memberi peluang bagi investor yang ingin masuk lebih awal sebelum valuasinya menyesuaikan dengan kinerja dan ekspansi,” ucap dia.

Jika menilik prospektus lebih dalam, 70% dana hasil IPO akan dialokasikan untuk modal kerja penyaluran kredit. Sisanya, dialokasikan sebagai belanja modal mulai 2026 hingga lima tahun ke depan. 

Belanja modal termasuk pengembangan produk pendanaan dan pembiayaan, digital payment system, infrastruktur teknologi informasi, penguatan sistem operasional, investasi pada AI & Data Analytics dan peningkatan cybersecurity.

Realisasi DMO Batu Bara Oktober 2025 Capai 180,98 Juta Ton

Selanjutnya: IHSG Turun 0,44% ke 8.671 pada Sesi I Selasa (9/12), INKP, MEDC, AKRA Top Losers LQ45

Menarik Dibaca: 6 Ide Hampers Natal dari Murah sampai Mahal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru