KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Info penting untuk para investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Mulai hari ini, Senin 8 Desember 2025, saham karakteristik blue chip, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) akan dilakukan pembelian kembali atau buyback.
Saham blue chip adalah saham lapis satu yang telah berpengalaman di pasar modal. Saham blue chip biasanya memiliki nilai kapitalisasi pasar besar mencapai puluhan hingga ratusan triliun atau lebih serta likuid di pasar.
Di BEI, saham blue chip biasanya menjadi anggota indeks mayor seperti LQ45. Salah satu saham LQ45 yang akan di-buyback adalah saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
Menariknya, saham AMRT sedang tren melemah dalam setahun terakhir. Harga saham AMRT pada Jumat 5 Desember 2025 ditutup di level 1.845 turun 1.095 poin atau 37,24% dalam setahun terakhir.
Baca Juga: Harga Saham TRIN Naik Tinggi, Ternyata Berhasil Kerjasama dengan Keponakan Presiden Prabowo
Saat harga turun, manajemen perusahaan pengelola gerai jaringan Alfamart ini berencana melaksanakan aksi pembelian kembali atau buyback saham dengan periode pelaksanaan mulai 8 Desember 2025 hingga 6 Maret 2026.
Melansir keterbukaan informasi Jumat (5/12/2025) lalu, AMRT mengalokasikan dana sebanyak-banyaknya ialah Rp 1,5 triliun untuk buyback saham atau maksimal sebanyak 650 juta lembar saham. Sumber dana untuk buyback berasal dari kas internal AMRT.
Corporate Secretary AMRT Tomin Widian mengatakan jumlah saham yang akan dibeli kembali dalam aksi buyback saham tidak akan melebihi 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor perusahaan.
Tonton: Shell Indonesia Beli BBM Base Fuel 100.000 Barel dari Pertamina Patra Niaga
AMRT juga tetap memperhatikan ketentuan jumlah saham free float setelah pelaksanaan buyback saham tidak akan menjadi kurang dari 7,5% dari total modal ditempatkan dan disetor perusahaan.
"Perseroan meyakini bahwa pelaksanaan buyback tidak akan menimbulkan dampak negatif yang material terhadap kinerja operasional maupun pendapatan perseroan, karena AMRT saat ini memiliki modal dan arus kas yang cukup untuk membiayai buyback saham dan membiayai kegiatan usaha perusahaan," tulis Tomin dalam keterbukaan informasi, Jumat (5/12/2025) lalu.
Tomin juga menerangkan pembelian kembali saham diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas harga saham AMRT di tengah kondisi pasar yang fluktuatif serta meningkatkan kepercayaan investor terhadap nilai fundamental perusahaan.
Selain itu, aksi pembelian kembali saham juga memberikan fleksibilitas bagi AMRT dalam pengelolaan modal jangka panjang, karena saham treasury dapat dilepas kembali di kemudian hari dengan nilai yang optimal jika perusahaan membutuhkan tambahan modal.
Setelah berakhirnya periode pembelian kembali saham, AMRT berencana menyimpan saham yang telah dibeli kembali sebagai saham treasury. Pengalihan atas saham hasil pembelian kembali saham akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya POJK No. 29/2023 dan POJK No. 13/2023.
Selanjutnya: Macron Ultimatum China: Siap Perang Dagang ala Eropa!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News